Untuk itu, setelah masa reses selesai, pihaknya akan mengundang OPD terkait untuk menyampaikan hasil dari harapan warga. “Kita rangkum semua temuan-temuan yang ada di lapangan selama reses, nanti akan kita kolektif kan. Ini kan harapan masyarakat, sehingga kita RDP kan dengan OPD terkait,” terangnya.
Untuk penanganan banjir, ini tidak bisa instan, harus mencari masalah dari hulu hingga ke hilirnya seperti apa. Kalau dilingkungan ini hanya sebatas perlunya penyaluran air dalam hal drainase yang bisa diarahkan kemana induknya.

“Selama ini memang tidak ada drainase, sehingga air kemana-mana ketika hujan turun melebihi debit air yang wajar, sehingga menggenang kemana-mana,” katanya.
Seperti yang disampaikan warga kurang lebih 40 sampai 60 meter drainase yang bisa meminimalisir banjir yang terjadi di lingkungan RT 32. Anggarannya juga tidak terlalu besar sekitar Rp 80 juta. “Insyaallah jika Ketua RT bisa segera mengusulkan, akan kita kawal dan coba masukkan ke anggaran perubahan,” terangnya.
Pasalnya, saat ini Ketua RT harus mengusulkan dulu, karena sekarang harus sesuai dengan sistem berupa usulan dulu beserta foto dan letak titik koordinat serta menyertakan panjang dan lebarnya.
“Kalau tidak ada usulan kita juga tidak bisa proses. Mudah-mudahan ini menjadi bahan program prioritas kita bersama. Jika bisa dimasukkan ke dalam musrenbang akan lebih baik, tapi kalau belum bisa dimasukkan ke musrenbang kelurahan akan masuk ke bahan aspirasi,” paparnya.
Reses kali ini dirangkai dengan pemeriksaan kesehatan gratis mulai dari tekanan darah, kolesterol, asam urat termasuk gula darah.(*)