Kereta kencana ini akan digunakan dalam kegiatan khusus yang bersifat sakral seperti pengibaran bendera saat 17 Agustus, karnaval termasuk kegiatan satu suro. Jadi Kereta ini tidak digunakan untuk umum.
“Mudah-mudahan ini dapat menjadi motivasi yang lebih besar bagi kita semua, untuk membangun kolaborasi dan sinergi dalam rangka membangun Balikpapan sebagai Kota yang maju dan berperan secara optimal menjadi pintu gerbang dan penyangga Ibu Kota Negara,” serunya.
Kereta dan Andong rencananya akan ditempatkan di Rumah Dinas Wali Kota Balikpapan, sehingga masyarakat yang ingin melihat lebih jelas khususnya keturunan dari Jawa di Balikpapan bisa datang.
Pagelaran wayang kulit ini, pun disambut baik Wali Kota Balikpapan selain sebagai bentuk komitmen bersama dalam merawat dan melestarikan seni budaya tradisional, juga sebagai wujud sukacita dan antusiasme masyarakat dalam merayakan hari jadi ke 126 Kota Balikpapan.
Meskipun, Hari Jadi sudah lewat beberapa hari yang lalu, tetapi kesemarakannya masih dapat dirasakan sampai hari ini.
Di Akhir sambutan, Wali Kota mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat, karena berkat dukungan dan partisipasinya, Kota Balikpapan tahun ini kembali menerima penghargaan adipura kencana dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Ketua panitia, Mayor CBA Suhin Salendro menjelaskan, kegiatan yang terselenggara pada malam hari ini yaitu penyerahan Kereta Kencana dari kesultanan Yogyakarta dan pagelaran wayang kulit dengan cerita sesaji raja surya.
Diawali dengan kegiatan-kegiatan rapat-rapat panitia pada tanggal 5-15 Februari 2023, kemudian arahan dan petunjuk dari Walikota Balikpapan dan Ketua DPRD H Abdullah maupun dari unsur pimpinan di Kota Balikpapan yang telah memberikan dukungan.
“Seni Nusantara ini dapat diselenggarakan secara berlanjut dan tidak berhenti sampai disini, karena di Kota Balikpapan ini kami semuanya tahu berasal dari berbagai banyak suku berbagai ragam budaya asli Balikpapan, Jawa, Bugis dan lain-lain.
Kegiatan dihadiri Forkopimda Balikpapan, Ketua DPRD Balikpapan H Abdulloh, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan Johan Marpaung, Sekda Kota Balikpapan, Muhaimin, Ketua paguyuban Balikpapan, Sugito, seluruh Paguyuban Kota Balikpapan termasuk tokoh masyarakat.