BorneoFlash.com, BONTANG – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat pesisir.
Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Electrifying Marine, PLN menggelar workshop pengolahan rumput laut di Kampung Tihi-Tihi, Kota Bontang, pada Selasa (2/9/2025).
Dalam pelatihan ini, PLN menghadirkan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kaltim sebagai fasilitator. Warga dibekali keterampilan mengolah rumput laut—komoditas utama kampung tersebut—menjadi produk turunan berupa minuman serat sehat yang bernilai jual tinggi.
General Manager PLN UIP KLT, Basuki Widodo, menegaskan program ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir.
“Rumput laut adalah potensi besar di Kampung Tihi-Tihi. Kami ingin masyarakat tidak hanya menjual bahan mentah, tapi juga menghasilkan produk olahan yang membanggakan sekaligus meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Produk minuman serat dari rumput laut memiliki beragam manfaat kesehatan, mulai dari melancarkan pencernaan, menurunkan kolesterol, menjaga berat badan, hingga kaya antioksidan. Dengan tren hidup sehat yang terus meningkat, produk ini dinilai berpotensi menembus pasar lebih luas.
Tak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi, program TJSL Electrifying Marine juga sejalan dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Bontang. Hadirnya Gardu Induk (GI) Bontang Lestari akan memperkuat pasokan listrik, mendorong pertumbuhan industri, sekaligus membuka ruang pengembangan potensi lokal.
Kolaborasi PLN, PLUT Kaltim, dan masyarakat menjadi bukti bahwa energi tidak sekadar penerangan, melainkan juga sarana meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat pesisir. (*)