BorneoFlash.com, OLAHRAGA – Sebagai bagian dari persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar pada 3–27 November 2025, PSSI mengagendakan pemusatan latihan (TC) di Bali dan menggelar turnamen Piala Kemerdekaan pada bulan Agustus ini di Medan, Sumatera Utara.
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menyampaikan bahwa Piala Kemerdekaan 2025 akan menjadi ajang penting untuk memberikan pengalaman berharga bagi timnya sebelum berlaga di Piala Dunia. Turnamen ini akan berlangsung di Medan pada 12–18 Agustus 2025 dan akan diikuti oleh dua negara peserta Piala Dunia U-17 lainnya, yakni Afrika Selatan dari Afrika dan Tajikistan dari Asia.
Nova menyambut positif kualitas lawan yang hadir. Ia menilai, atmosfer pertandingan internasional seperti ini dapat memperkaya pengalaman para pemain dan menjadi sarana evaluasi sebelum tampil di panggung sesungguhnya.
Sebagai bagian dari persiapan, Nova telah membawa tim menjalani TC di Bali sejak 7 Juli lalu. Melalui TC ini, ia memantau kemampuan sejumlah pemain baru, termasuk sembilan pemain diaspora: Feike Muller (Willem II Tilburg), Eizar Jacob (Sydney FC), Lionel De Troy (US Città di Palermo), Floris De Pagter (SC Telstar), Noha Pohan S (NAC Breda), Jona Gaselink (FC Emmen), Azadin Ayoub (Elverum FC), Deston Hoop (SC Telstar), dan Nicholas (Rosenborg BK).
Namun dari sembilan nama tersebut, hanya dua pemain diaspora yang dibawa ke Medan untuk Piala Kemerdekaan, yaitu Eizar Jacob dan Noha Pohan. Nova juga masih menunggu kehadiran beberapa pemain lainnya, seperti Mathew Baker, Eizar Jacob Tanjung, dan Noha Simangunsong, untuk melengkapi komposisi tim.
Menurut Nova, perkembangan tim saat ini cukup baik. Selain menjajal pemain baru, pemusatan latihan di Bali juga menjadi awal dari rangkaian persiapan menuju Piala Dunia U-17. Ia pun mengapresiasi langkah PSSI yang mengundang tim-tim dengan karakter permainan mirip lawan yang akan dihadapi di Grup H Piala Dunia, yaitu Brasil, Honduras, dan Zambia.
Nova menekankan pentingnya laga uji coba melawan tim-tim dengan karakter serupa lawan di grup. Selain memberikan tantangan yang relevan, penyelenggaraan laga di luar Pulau Jawa yakni di Medan juga diharapkan bisa memantik dukungan penuh dari masyarakat setempat selama turnamen berlangsung. (*/ANTARA)
