BorneoFlash.com, SENDAWAR – Usai pembukaan Pekan Daerah (PEDA) Petani Nelayan XI Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kegiatan dilanjutkan dengan temu wicara panel yang menghadirkan 100 peserta dari Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Kabupaten/Kota di Kaltim.
Diskusi panel yang berlangsung pada Sabtu siang (21/6/2025) pukul 13.30 WITA ini digelar di Luuq Tonyoi, Taman Budaya Sendawar (TBS), dan dimoderatori oleh Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Kutai Barat, Yudianto Rihartono.
Empat narasumber yang hadir dalam sesi panel ini, yaitu Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Ir. Siti Farisyah Yana; Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kaltim, Fahmi H. Imawan; Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Ir. Asmiralda; dan Kepala Balai Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (BRMP), Dr. Akhmad Hamdan.
Pertemuan panel I ini membahas kebijakan dan strategi dalam mewujudkan kemandirian pangan, pengembangan peternakan dan perkebunan, serta pendampingan dan pengkajian pertanian berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
Dalam paparannya, salah satu narasumber menekankan pentingnya riset dan kajian pertanian guna memastikan tiga pilar utama ketahanan pangan: ketersediaan, aksesibilitas, dan stabilitas. Ketiganya dinilai krusial untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor serta meminimalkan kerentanan terhadap fluktuasi harga pangan lokal.

“Dengan adanya forum diskusi seperti ini, kami berharap ketahanan pangan di Kalimantan Timur dapat diwujudkan secara lebih terarah dan berkelanjutan,” ujar Dr. Akhmad Hamdan, Kepala BRMP, saat menyampaikan materi.
Diskusi ini menjadi momentum penting untuk menyerap aspirasi serta memperkuat sinergi antara pemerintah, petani, dan nelayan dalam membangun ketahanan pangan daerah yang tangguh dan berbasis sumber daya lokal. (*)