Syarkawi mengungkapkan bahwa saat ini Komnasdik Kaltim telah hadir di 10 kabupaten/kota dan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi atas sejumlah program pendidikan yang telah diluncurkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur.
Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya memastikan program-program tersebut tidak menimbulkan ketimpangan, khususnya bagi tenaga pendidik.
“Jangan sampai masih ada guru yang gajinya tertunggak. Kesejahteraan guru adalah fondasi utama bagi pendidikan yang bermutu,” tegas Syarkawi.
Menanggapi kemajuan teknologi, Syarkawi turut menyampaikan pesan kepada para guru dan generasi muda mengenai pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan.
“AI bisa menjadi alat bantu yang luar biasa untuk menyusun materi ajar dan memperlancar proses belajar-mengajar. Tapi perlu diingat, AI hanyalah teman diskusi. Sentuhan empati, nilai, dan rasa kemanusiaan hanya bisa diberikan oleh guru. Itu yang tidak tergantikan,” ujarnya.

Ia juga mengajak generasi muda untuk menggunakan teknologi secara bijak demi masa depan yang cerdas dan beretika.
Kegiatan Coffee Morning tersebut menjadi ajang diskusi ringan namun bermakna dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga masyarakat dalam memajukan sektor pendidikan di Kalimantan Timur. (*)