Dinas KUMKMP Balikpapan Berikan Pelatihan Koperasi untuk Perkuat Manajemen Risiko

oleh -
Penulis: Ardiansyah
Editor: Janif Zulfiqar
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) dan Perindustrian Kota Balikpapan Gelar pelatihan manajemen resiko Koperasi yang digelar di Swiss-bellin Balikpapan, Senin (28/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ist
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) dan Perindustrian Kota Balikpapan Gelar pelatihan manajemen resiko Koperasi yang digelar di Swiss-bellin Balikpapan, Senin (28/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ist

Dalam penilaian kinerja koperasi, terdapat tiga aspek utama yang menjadi perhatian, yaitu:

 

Pemeringkatan Koperasi untuk menentukan kualitas koperasi. Dan penilaian kesehatan koperasi untuk mengklasifikasikan koperasi dalam kategori sehat, cukup sehat, dalam pengawasan, dan dalam pengawasan khusus. Serta penilaian prestasi Koperasi berdasarkan gabungan nilai pemeringkatan dan kesehatan koperasi.

 

Fredy juga menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi koperasi, terutama terkait sumber daya manusia (SDM). Banyak koperasi, menurutnya, masih dikelola secara konvensional dan belum optimal dalam mengadopsi teknologi digital, terutama pasca-pandemi COVID-19 yang mempercepat transformasi digital di berbagai sektor.

 

“Pendidikan perkoperasian sangat penting. Bung Hatta pernah menegaskan, koperasi tanpa pendidikan bukanlah koperasi,” ujar Fredy, mengutip salah satu tokoh penting dalam sejarah koperasi Indonesia.

 

Selain itu, keterbatasan dalam penguasaan teknologi informasi, pelaporan keuangan, pemasaran, hingga permodalan menjadi tantangan nyata. 

 

Fredy bahkan menyebut adanya “7 setan” yang harus dihilangkan agar koperasi mampu tumbuh sejajar dengan badan hukum lainnya seperti perseroan terbatas, yayasan, atau perkumpulan.

Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) dan Perindustrian Kota Balikpapan Gelar pelatihan manajemen resiko Koperasi yang digelar di Swiss-bellin Balikpapan, Senin (28/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ist
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) dan Perindustrian Kota Balikpapan Gelar pelatihan manajemen resiko Koperasi yang digelar di Swiss-bellin Balikpapan, Senin (28/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ist

Menggambarkan kondisi koperasi di Balikpapan, Fredy menyebutkan bahwa dari total 587 koperasi yang terdata, hanya 126 koperasi yang dinyatakan sehat. Dalam penilaian kesehatan koperasi terbaru, hanya enam koperasi yang masuk kategori sehat, sedangkan sisanya berada dalam kategori cukup sehat atau bahkan dalam pengawasan khusus.

 

Penilaian ini merujuk pada Permen Koperasi Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pengawasan Koperasi, yang kini menjadi acuan standar dalam menilai kesehatan koperasi di Indonesia.

 

“Kita harus terus memperbaiki tata kelola koperasi agar bisa menjadi lembaga ekonomi yang kuat, mandiri, dan berdaya saing,” pungkas Fredy Antoni. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.