BorneoFlash.com, JAKARTA – Kebutuhan TNI AL akan kapal induk untuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP) menarik perhatian luas setelah KASAL Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikannya pada 6 Februari 2025. Indonesia belum memilih pembuat kapal induk, tetapi beberapa opsi tengah dikaji.
PT PAL Indonesia mengusulkan konsep kapal induk helikopter dan kapal serbu amfibi, sehingga menjadi kandidat utama untuk proyek dalam negeri. Italia, melalui Fincantieri, juga berpeluang berperan karena pernah bekerja sama dengan TNI AL dalam penyediaan fregat. Salah satu opsi yang mencuat adalah akuisisi kapal induk Giuseppe Garibaldi, yang telah bertugas selama 40 tahun dan akan dinonaktifkan pada Desember 2024.
Rumor mengenai penjualan Giuseppe Garibaldi ke Indonesia memicu reaksi beragam di Italia. Media lokal melaporkan bahwa rencana ini menimbulkan kontroversi, terutama di Taranto, yang ingin mengubahnya menjadi museum angkatan laut terapung. Beberapa laporan juga menyebut bahwa Indonesia siap membayar €250 juta untuk kapal tersebut, meskipun keputusan ini menuai kritik di Italia.
Selain mempertimbangkan akuisisi kapal induk dari Italia, Indonesia juga tengah mempersiapkan proyek kapal Landing Helicopter Dock (LHD) yang dikembangkan oleh PT PAL. Kapal ini dijadwalkan meluncur pada 2028 dan akan meningkatkan kemampuan amfibi serta mobilitas militer dan bantuan kemanusiaan di wilayah kepulauan Indonesia.
Dengan berbagai opsi yang sedang dikaji, masa depan kapal induk bagi TNI AL masih belum pasti. Namun, pembangunan LHD oleh PT PAL menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kapabilitas maritimnya. (*)
