Setyo juga menambahkan bahwa Perusahaan berkomitmen agar proyek ini berjalan lancar dengan tetap mengutamakan keselamatan dan nihil kecelakaan atau zero fatality. Dalam pelaksanaannya, Proyek SNB AOI berhasil menjaga keselamatan kerja dua juta jam kerja (manhour) tanpa Lost Time Incident (LTI) sampai bulan September 2024.
“Jumlah keseluruhan pekerjaan pada proyek ini sangat tinggi di mana diperkirakan akan mencapai 7 juta jam kerja (manhour) di akhir proyek,” imbuh Setyo.
Senior Project Management PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Indra Nugraha yang berkesempatan hadir dalam seremoni Sail Away ini menekankan bahwa proyek SNB AOI merupakan proyek fast track dengan penjadwalan pekerjaan dan sasaran pemenuhan performa fasilitas yang sangat menantang.
“Pertamina saat ini sedang mengelola sumur-sumur yang telah aging, sehingga memerlukan inovasi dan kreativitas yang diterapkan dalam setiap proses proyek yang akan memudahkan jalan menuju ke tahapan kemapanan energi sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya.
Indra juga menambahkan, kerja sama dan koordinasi yang baik sangat dibutuhkan dari semua pihak, termasuk dengan pihak kontraktor Engineering, Procurement, Supply, Construction, and Commissioning (EPSCC) agar proyek ini dapat berjalan dengan lancar.
“Proyek pembangunan di wilayah Pertamina akan semakin masif mulai tahun 2025 dan hal tersebut tentu membutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak. Patut menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga target onstream proyek agar dapat tercapai sesuai rencana,” tutup Indra.
Load out jacket atau proses memindahkan struktur jaket dan sail away pertama WPS-4 merupakan salah satu tonggak penting dari pelaksanaan Proyek SNB AOI, yang akan diikuti oleh jaket-jaket selanjutnya.
Target sail away jaket dimulai di bulan November 2024 sehingga keseluruhan jaket akan terpasang di wilayah operasi PHM pada kuartal pertama tahun 2025. Selanjutnya, status Ready for Drilling untuk setiap anjungan akan dilakukan secara berseri dengan periode pelaksanaan antara kuartal II hingga III tahun 2025. Target onstream diharapkan mulai kuartal IV tahun 2025. (*)