Turut Hadir di Pembukaan MTQN, Kapolri Katakan Nilai Dalam Al-Qur’an Memperkuat Persatuan

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mendampingi Presiden Jokowi membuka MTQ Nasional ke XXX Tahun 2024. Foto: HO/Humas Polda Kaltim
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mendampingi Presiden Jokowi membuka MTQ Nasional ke XXX Tahun 2024. Foto: HO/Humas Polda Kaltim

BorneoFlash.com, SAMARINDA — Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) ke XXX Tahun 2024. Acara tersebut diselenggarakan sejak 6-16 September 2024 di GOR Kadrie Oening, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

 

“Saya bersama dengan Panglima TNI menghadiri Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) ke XXX Tahun 2024 yang secara resmi dibuka oleh Bapak Presiden RI di GOR Kadrie Oening, Kota Samarinda, Provinsi Kaltim,” ucap Jenderal Sigit dalam akun Instagram resminya, Senin (9/9/2024).

 

MTQN Tahun ini diselenggarakan dengan mengusung tema Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Qur’an untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara. Terdapat 8 cabang perlombaan yang diikuti oleh 1.998 peserta dari 35 provinsi di Indonesia.

 

“Semoga nilai-nilai mulia yang terkandung dalam Al-Qur’an senantiasa menjadi pegangan moral untuk menyempurnakan akhlak dan memperkuat persatuan kesatuan demi kemajuan bangsa,” kata Kapolri.

 

Dalam acara tersebut, Presiden sendiri dalam sambutannya menyinggung pentingnya masyarakat bisa membedakan berita yang benar dan berita bohong (hoaks). 

 

Presiden Jokowi mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang bisa menjadi wartawan dan menyebarkan informasi. Bahkan, informasi yang disebarkan itu tanpa melalui proses verifikasi dan pengecekan seperti pada kerja jurnalisme.

 

“Oleh karena itu setiap pembaca berita media sosial harus mampu menjadi redaksi bagi dirinya sendiri, harus mampu menyaring berita mana yang baik berita mana yang tidak baik. Harus cek dan recheck mana yang benar mana yang hoax atau berita bohong,” kata Presiden. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.