Hasilnya lantas dibahas dalam sidang Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru yang diketuai oleh Hassan Wirajuda, Menteri Luar Negeri RI pada 2001-2009. Dewan tersebut terdiri dari 12 tokoh yang memiliki pengetahuan dan pengalaman luar biasa di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Dalam menjalankan Program Komik Pesut Mahakam, PHM juga berkolaborasi dengan pemerintah setempat, Dinas Lingkungan Hidup Kutai Kartanegara, dan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI).
Di program ini, Pokdarwis 3B Desa Pela melibatkan anak-anak muda di daerahnya dalam kegiatan pelestarian lingkungan melalui kegiatan sadar wisata.
Pada kesempatan terpisah, General Manager PHM Setyo Sapto Edi mengapresiasi Pokdarwis 3B yang giat mengembangkan kegiatan konservasi Pesut Mahakam dan Desa Wisata Pela.
”Perubahan mindset, perilaku, dan keterampilan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program dalam menjaga dan melestarikan Pesut Mahakam sekaligus mengembangkan desa wisata,” tutur Setyo.
Dia berharap Pokdarwis 3B dapat berkembang menjadi figur yang terus menginspirasi gerakan pelestarian lingkungan dan pengembangan desa wisata di Indonesia.
Usai acara penganugerahan, Ketua Pokdarwis 3B Desa Pela, Alimin, mengungkapkan rasa syukurnya. “Meski tidak mudah, kami terus berupaya menjaga kelestarian Pesut Mahakam. Kami tak pernah menyangka Desa Pela bisa berkembang menjadi desa wisata yang dikenal hingga level internasional seperti sekarang,” tuturnya penuh haru.
Kegiatan pelestarian Pesut Mahakam turut mendorong roda ekonomi di Desa Pela melalui pengelolaan desa wisata yang melibatkan UMKM, pemuda, dan ibu-ibu.
“Semua yang kami peroleh ini tak lepas dari dukungan dan kontribusi PHM dalam mendampingi kami,” tegas Alimin.
Pada tahun 2023, Pokdarwis 3B pernah meraih penghargaan Kalpataru di tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara dan di tingkat Provinsi Kalimantan Timur.