BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Kota Balikpapan bukan Kota penghasil pangan, Kebutuhan bahan pangan di Kota Balikpapan berasal dari daerah luar.
Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan membina petani lokal Balikpapan, agar bisa menghasilkan tanaman yang bisa dikonsumsi. Setidaknya bisa memenuhi sebagian dari kebutuhannya.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan DP3 Kota Balikpapan, Wahidin Alaudin mengatakan petani yang dibina terutama petani jenis hortikultura untuk bisa menggunakan metode menanam sayuran, buah-buahan di pekarangan rumah.
“Kami membina petani lumayan banyak, cuman yang kita bina ini beberapa petani hortikultura buah dan sayuran,” ucapnya kepada media.
Untuk petani beras di Kota Balikpapan hanya beberapa, karena kekurangan lahan sawah di Kota Balikpapan. “Data terkini kita mempunyai tidak sampai 100 hektar luas sawah kita. Jadi lebih banyak petani hortikultura,” ujarnya.
Meskipun demikian, DP3 terus membina para petani walaupun itu jumlahnya tidak banyak. Saat ini, pihaknya mendorong konsep urban farming yang menjadi solus di kota-kota besar. “Balikpapan sepertinya mengarah ke situ,” ungkapnya.
DP3 Kota Balikpapan melakukan beberapa pembinaan Kelompok Wanita Tani (KWT). Semua hasil pangan dari petani lokal ini akan dihadirkan dalam setiap Gerakan Pangan Murah (GPM), yang rutin digelar sebanyak tiga kali dalam sepekan, dengan tujuan untuk mempermudah aksesibilitas antara petani dan masyarakat.
“Mereka dapat bantuan dari kita sekitar 50 juta, selama 3 tahun harus produksi. Ada tiga KWT Se Kota Balikpapan yang telah dibina tahun lalu, dengan jenis tanaman hortikultura seperti cabai dan sayur mayur,” ujarnya.