BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Terdapat lima poin yang disampaikan Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Budiono saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Balikpapan Tahun 2024, dalam rangka Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025.
Lima poin yang disampaikan yakni terkait pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, maka bisa membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas, sehingga bisa melanjutkan tongkat estafet bangsa ini.
“Kita tidak cukup membangun sekolah, kita tidak cukup membangun prestasi tetapi jauh lebih penting membina moral, akhlak dan karakter anak, untuk bisa menjadikan generasi yang baik,” katanya kepada media di sela-sela Musrenbang Kota Balikpapan Tahun 2024, dalam rangka RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025, di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, pada hari Kamis (7/3/2024).
Meskipun memang, di Kota Balikpapan bangunan sekolah masih kurang, sehingga pemerintah terus membangun sekolah untuk mengatasi permasalahan setiap tahun terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Tak hanya itu, infrastruktur menjadi sorotan dewan, karena infrastruktur pembangunan berkelanjutan salah satunya mengatasi kemacetan. Saat ini, pemerintah sedang membuka jalur-jalur baru untuk mengurangi kemacetan, akan tetapi pemerintah harus mempunyai pola atau membuat gagasan.
Contohnya kawasan terdapat pergudangan sehingga bisa membuka lapangan kerja baru, yang mana kawasan tersebut ada tempat parkir, SPBU, uji kelayakan kendaraan sehingga mobil besar tidak masuk ke kota lagi. Cukup sampai disitu. Bahkan, kawasan tersebut terdapat pasar induk.
Kota Balikpapan membutuhkan fly over dan transportasi publik, untuk menanggulangi kemacetan. Oleh Karena itu, dewan terus mendorong pembangunan fly over. “Kita buat transportasi publik yang bisa mengcover untuk 20 tahun kedepan,” ucapnya.
Infrastruktur terkait pengendalian banjir, yang harus matang direncanakan dari sisi hulu ke hilir. Meskipun hal itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan.
Mengenai kesehatan menjadi sorotan, karena saat ini kendala yang dihadapi generasi muda terkait permasalahan stunting. “Kita berharap anggaran APBD Kota Balikpapan bisa mengakomodir generasi kita untuk bisa mendapatkan asupan gizi, pola makan yang baik, sehingga anak-anak bisa cerdas,” terangnya.
Termasuk juga BPJS Kesehatan, agar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat supaya pasien yang berobat tidak menunggu antrian yang lama dan puskesmas di Kota Balikpapan dapat melayani 24 jam, sehingga dapat melayani warga setiap waktu.
Selanjutnya, mengenai air bersih. Ia berharap PDAM bisa mengelola dan bisa menjadikan operator yang bisa melayani kebutuhan masyarakat dan kewajiban pemerintah menyediakan air baku.
Walaupun memang, Pemkot Balikpapan telah melakukan upaya salah satunya dengan bekerja sama dengan dua kabupaten di provinsi Kaltim agar bisa memanfaatkan air dari sungai Mahakam sebagai air baku.
“PDAM harus lebih profesional, management yang transparan dalam mengelola. PDAM itu sangat penting sekali, apalagi adanya Ibu Kota Negara (IKN) ini menjadi kebutuhan sangat penting,” katanya.
Poin kelima yakni pentingnya mempunyai Perda kebutuhan pokok sembako di Kota Balikpapan, ditengah pemindahan IKN, sehingga Perda ini sangat penting dicanangkan. Seperti di Jakarta telah mempunyai Perda tersebut.
“Disana Pemerintah Kota melalui Perusda bisa mengatur kebutuhan pokok dengan bekerja sama daerah penghasil. Bisa punya storage, distribusi termasuk pasar induk,” pungkasnya.
Musrenbang Tingkat Kota Balikpapan menindaklanjuti Musrenbang tingkat Kelurahan dan Kecamatan. “Apa-apa yang diusulkan oleh masyarakat baik aspirasi melalui Musrenbang di kelurahan kecamatan dan kota maupun pada saat reses hari ini ditindaklanjuti,” terangnya.
Ketua DPC PDIP Kota Balikpapan berharap seluruh perencanaan, aspirasi yang disampaikan warga bisa ditampung, walaupun aspirasi itu akan kembali lagi pada kemampuan keuangan daerah. “Mana yang sekarang menjadi prioritas,” ujarnya.