Gerakan Pangan Murah di Penajam, Pj Bupati PPU: “Stok Pangan Aman Selama Ramadan”

oleh -
Editor: Ardiansyah
Pj Bupati PPU Makmur Marbun meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa Ramadhan dan Idul Fitri sekaligus memperingati HUT ke-22 Kabupaten PPU Tahun 2024 di halaman Kantor Kecamatan Waru. Foto: IST/DiskominfoPPU
Pj Bupati PPU Makmur Marbun meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa Ramadhan dan Idul Fitri sekaligus memperingati HUT ke-22 Kabupaten PPU Tahun 2024 di halaman Kantor Kecamatan Waru. Foto: IST/DiskominfoPPU

BorneoFlash.com, PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun mengatakan bahwa stok bahan pangan aman selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 2024, dengan itu ia berharap warga Penajam tak perlu khawatir akan ketersediaan bahan pangan selama Ramadan 2024.

 

“Terkait ketersediaan pangan ini jauh-jauh hari kami telah melakukan pengecekan di lapangan. Kita punya stok pangan di PPU cukup untuk Ramadhan hingga Idul Fitri mendatang,” kata Makmur Marbun, Rabu (6/3/2024).

 

Hal itu disampaikan nya di sela kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa Ramadhan dan Idul Fitri sekaligus memperingati HUT ke-22 Kabupaten PPU Tahun 2024 di halaman Kantor Kecamatan Waru.

 

Makmur mengatakan, salah satu stok pangan yang dinyatakan aman tersebut misalnya kebutuhan beras.

 

Pemkab PPU saat ini masih memiliki 32 ton lebih cadangan yang ada di daerah, sehingga ketika kebutuhan beras di daerah kurang, maka cadangan tersebut akan disalurkan kepada masyarakat. Selain beras, stok cabai, tomat, bawang merah, dan sebagainya juga masih terpenuhi.

 

“Setiap saat saya selalu memantau perkembangan kebutuhan pangan masyarakat di pasar, jadi tahu betul kondisinya bagaimana. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir,” ucapnya.

 

Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan upaya Pemkab PPU dalam melakukan intervensi stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi dengan menggandeng semua pihak terkait.

 

Berdasarkan rilis BPS menunjukkan bahwa, tingkat inflasi nasional bulan Februari 2024 berada pada angka 2,75 persen yoy (year on year) dan 0,375 mtm (month to month).

 

Sementara untuk Kabupaten PPU berada pada angka 0,15 persen m to m (month to month), yang artinya masih di bawah angka inflasi nasional.

Baca Juga :  Belum Temui Titik Terang, Mediasi Zero Tolerance DPRD Dengan Warga dan Instansi Terkait dan Akan Agendakan Pertemuan Lebih Lanjut Dengan Forkompimda

 

Namun demikian, kata Marbun, tetap harus diwaspadai untuk kemungkinan lonjakan harga komoditi beras, cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, dan gula pasir.

 

Sehingga pemerintah harus hadir dalam rangka melakukan langkah intervensi dan menjaga stabilitas harga dan pasokan yang melibatkan kolaborasi seluruh stakeholder dan dinas terkait, TPID, Perum Bulog, distributor pangan, serta pelaku usaha pangan dalam menjamin ketersediaan, distribusi, dan akses pasar.

 

“GPM juga merupakan salah satu upaya untuk melakukan stabilisasi pasokan, menjaga ketersediaan dan harga pangan serta pengendalian inflasi dengan menggandeng semua pihak terkait, sehingga tidak terjadi lonjakan harga ekstrem menjelang puasa dan Idul Fitri tahun 2024,” katanya. (Adv/*DiskominfoPPU)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.