BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – PT Kutai Refinery Nusantara bagian dari Apical Group, Partisipasi aktif dalam optimalisasi program penanggulangan stunting di Balikpapan.
PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) melaksanakan pelatihan di Posyandu Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat, sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk memperluas program penanggulangan stunting di wilayah tersebut.
Perwakilan Dinas Kesehatan, Lurah Kariangau, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas Kota Balikpapan menghadiri pelatihan tersebut. Program akan dimulai bertahap di posyandu – posyandu pada Tahun 2024.
Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas Kariangau Dr. Nur Ayu Hasanah, menjelaskan bahwa program pemberian makanan tambahan berbahan dasar telur bagi balita terduga stunting di Salok Baru terbukti efektif dapat meningkatkan tinggi badan anak secara signifikan.
Berdasarkan evaluasi program, beliau menyoroti tantangan utama dalam pola asuh orang tua dan kondisi khusus penyakit bawaan pada balita.
Pelatihan kader posyandu bertujuan meningkatkan kapasitas ibu kader dalam mendeteksi status gizi balita, untuk informasi lebih lanjut mengenai intervensi program stunting berdasarkan baseline petugas gizi setempat.
Kader posyandu merupakan ujung tombak yang membantu program pemerintah dalam hal penanggulangan angka prevalensi stunting dan merupakan pahlawan tanpa tanda jasa.
“Mudah-mudahan keikhlasannya, selain membawa kebaikan untuk diri sendiri, juga membawa kebaikan untuk orang lain,” ucapnya melalui siaran pers pada hari Kamis, 28 Desember 2023.
Dalam kesempatan ini, Senior Manager SSL Apical, M. Jaya Budiarsa, menyatakan bahwa partisipasi Apical sejalan dengan filosofi bisnis perusahaan, yaitu berkontribusi pada komunitas, negara, iklim, dan kepuasan pelanggan demi kesuksesan perusahaan.
“Kami juga menekankan kegiatan sosial yang bertumpu pada tiga pilar LST, yakni lingkungan, sosial dan tata kelola,” kata beliau menutup sambutannya.
Dalam kesempatan itu, kader posyandu Se Kelurahan Kariangau aktif menandatangani komitmen lintas sektor untuk mencegah stunting, sambil menyelenggarakan Gebyar 1000 telur sebagai simbol memberikan satu telur setiap hari untuk pencegahan stunting pada balita.