Tekan Angka Stunting, Kelurahan Damai Lakukan Pendampingan Terhadap Keluarga Stunting

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Lurah Damai Kecamatan Balikpapan Kota, Kanti Suharjo. Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Lurah Damai Kecamatan Balikpapan Kota, Kanti Suharjo. Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Penekanan angka stunting di Kota Balikpapan terus digencarkan.

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mulai dari tingkat Kelurahan terus mengupayakan penekanan angka kasus stunting di wilayah  masing-masing.

 

Lurah Damai, Kanti Suharjo mengatakan kasus stunting di kelurahan damai sebanyak 112 anak. Pihaknya terus berupaya untuk menekan angka stunting di wilayahnya.

 

Untuk mengatasi permasalahan stunting ini pihaknya terus melakukan pengawasan dengan menurunkan petugas relawan untuk mendampingi terhadap keluarga anak stunting tersebut.

 

“Kita berharap stunting ini bisa menurun,” jelasnya kepada media, pada hari Senin (6/11/2023).

 

Pihaknya terus memberikan edukasikepada keluarga stunting salah satunya terhadap pola asuh anak dalam memenuhi makanan bergizi. 

 

Bantuan juga diberikan oleh pihak perusahaan sekitar seperti hotel dan pihak lainnya dengan memberikan makanan bergizi, kepada anak yang terkena stunting. Ini sebagai bentuk dukungan dalam menanggulangi masalah stunting di wilayah kelurahan damai Kecamatan Balikpapan Kota.

 

“Kalau saya mengamati di lapangan, stunting ini dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua dalam memberikan asupan gizi makanan. Sebetulnya kalau dilihat di lapangan mampu aja tapi dibiarkan saja,”terangnya.

 

Kanti berharap para orang tua dapat memperhatikan anak-anak, karena anak-anak ini sebagai generasi penerus bangsa, sehingga asupan makanan bergiziperlu diperhatikan selama masa pertumbuhan.

 

“Jangan hanya main medsos saja. Sekarang kan banyak mendingan beli kuota dari pada untuk makanan,” ungkapnya.

 

Kelurahan bersama pihak puskesmas setempat juga melakukan pendampingan terhadap keluarga stunting. “Kan ada petugas Tenaga Pendamping Keluarga yang dibiayai DP3AKB,” ujarnya.

 

Walaupun memang penyebab stunting tidak hanya dari gizi anak yang tidak terpenuhi dan pola asuh orang tua. Melainkan dari ibu hamil kekurangan asupan gizi, sanitasi yang kurang baik dan penyebab lainnya.

Baca Juga :  Ini Pesan Presiden RI Jokowi Saat Libur Panjang Akhir Oktober

 

Masalah stunting ini bukanlah masalah baru melainkan sudah ada sejak lama. Namun, Pemerintah pusat gencar melakukan berbagai upaya dalam menurunkan angka stunting untuk menuju Indonesia emas 2045. (Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.