“Alhamdulillah, beberapa bulan terakhir semakin ramai dibandingkan tiga tahun lalu ketika saya pindah ke sini,” ujar Kasno yang membuka warungnya jam 9 pagi hingga 9 malam.
Kasno memberanikan diri membuka warung mie ayam bakso di pinggir Jalan Raya Sepaku agar memperoleh penghasilan yang lebih baik. Sebelum pindah, dia pedagang bakso keliling di Kota Balikpapan.
“Saya jualan bakso keliling selama 15 tahun, sampai akhirnya 3 tahun lalu pindah kesini,” kata Kasno yang mengaku ketika menjadi pedagang bakso keliling bisa menjual 50 hingga 100 mangkok per hari.
Kasno berharap pembangunan Nusantara terus berjalan dan sesuai rencana. Sebab, menurut Kasno, meski masih dalam proses pembangunan masyarakat di sekitar Nusantara sudah merasakan dampak ekonomi secara langsung. “Ya harapannya jadi benar, sehingga ekonomi kami pun terus meningkat,” jelas Kasno.
Selain Kasno, Aziz pedagang nasi goreng di wilayah Nusantara juga merasakan hal yang sama. Omzetnya naik dua kali lipat. “Ya berubah banget, dulunya saya habis 5 kg, sekarang jadi 10 kg, berubah drastis sejak sekitar dua-tiga bulan terakhir, alhamdulillah,” kata pria asal Brebes ini yang mulai berusaha di wilayah Nusantara pada 8 bulan lalu.
Menurut Aziz, naiknya omzet tak lepas dari pembangunan Nusantara. “Banyak pekerja yang datang untuk membangun IKN dan mereka membeli nasi goreng saya,” katanya seraya tersenyum.
Senada dengan Kasno, Aziz berharap pembangunan Ibu Kota Nusantara terus berjalan lancar. “Semoga lancar, jadi saya bisa tetap jualan di sini dan omzet terus naik,” jelas Aziz.
Menanggapi hal ini, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono sangat senang dengan kenaikan omzet para pelaku UMKM di wilayah Nusantara. “Memang ini yang kami inginkan, bukti nyata bahwa pembangunan Nusantara membawa dampak positif secara ekonomi dan dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar,” kata Bambang.