“Target pengeboran ini adalah mencapai OTOBOSOR (On Target, On Budget, On Scope/Spec/Safety, On Return/Regulation) dan dapat memenuhi target tambahan sumber daya atau 2C sehingga temuan cadangan dan Reserve to Production (RTP) atau masa operasi produksi perusahaan bisa semakin panjang,“ tambah Chalid.
Sementara itu, Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Panguriseng, menjelaskan bahwa Pertamina senantiasa menjalankan operasi yang mengutamakan aspek Health, Safety, Security, dan Environment (HSSE) sehingga dapat menjamin keselamatan pekerja, fasilitas operasi, masyarakat, dan lingkungan dimanapun Perusahaan beroperasi, termasuk dalam proyek pengeboran ini.
“Kami menerapkan HSSE Golden Rules yaitu Patuh, Intervensi dan Peduli. Dari sisi operasional, kami pun menerapkan prinsip OTOBOSOR dalam setiap proyek migas Perusahaan,” ujar Muharram.
Struktur play opener akan membuka target berikutnya yaitu struktur Helios di area A, B, C, D, & E di wilayah kerja PHSS. Sumur Eksplorasi Helios D-1 ini di bor dengan Rig Elnusa EMR-01, yang memiliki jam kerja selamat lebih dari 1,2 juta jam dan beroperasi di area Sanga sanga sejak November 2018.
Kolaborasi yang baik dengan PT Elnusa dilakukan untuk memitigasi tantangan yang ada seperti lokasi, persiapan lahan, dan pergerakan rig dari sumur terdahulu menuju lokasi saat ini.
Terkait hal ini, VP Upstream Services PT Elnusa, Lulut Sugianto, menjelaskan bahwa PT Elnusa berperan sebagai kontraktor berkomitmen untuk menyelesaikan sumur-sumur eksplorasi dengan budget dan tata waktu sesuai yang diprogramkan, berkomunikasi dengan baik dengan operator dan service company lainnya, dan melakukan operasi dengan memperhatikan faktor keselamatan.
Sumur Eksplorasi Helios D-1 merupakan satu dari 4 sumur eksplorasi Komitmen Pasti di area Sanga sanga, adapun sumur komitmen pasti lainnya yaitu Sumur Phoenix North-1 ST, Sumur Polaris D-1X, dan Sumur Draco B-1X. Sumur ini adalah sumur ke-18 yang ditajak di tahun 2022, dari target 22 sumur yang direncanakan. (*)