Sementara itu, CEO Bos Foundation Dr. Jamartin Sihite, memberikan apresiasinya atas dukungan PHI pada program rehabilitasi orangutan di Samboja Lestari, Kalimantan Timur.
”Upaya kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan, termasuk partisipasi PT Pertamina Hulu Indonesia sangat penting agar upaya menjaga kelestarian spesies ini dan habitatnya dapat berjalan optimal,” ujar Jamartin.
Jamartin menambahkan bahwa orang utan adalah salah satu spesies kera besar yang keberadaannya sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan ekosistem.
Sebagai satwa yang dilindungi dengan status kritis, upaya pelestarian orangutan tidak hanya menjadi perhatian kita bersama di tingkat nasional tapi juga internasional.
Dalam rangka Hari Orangutan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 18 Agustus, Manager Environment PHI Kemas Adrian mengharapkan agar dukungan Perusahaan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan.
”Kami berupaya untuk terus menerapkan beragam inovasi sosial dan lingkungan dalam pelaksanaan program-program TJSL Perusahaan sehingga mampu memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan, yang sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin ke 13 dan 15 terkait perubahan iklim dan menjaga ekosistem di darat,” jelas Kemas.
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merupakan bagian Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Regional 3 Kalimantan. Untuk mencapai visinya menjadi perusahaan migas kelas dunia, PHI melakukan beragam inovasi dan penerapan teknologi dalam mewujudkan #EnergiKalimantanUntukIndonesia.
Melalui anak perusahaan dan afiliasinya, PHI menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna, mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs).