Yaser mengakui kalau kedatangan investor Sabah Malaysia bukan yang pertama tetapi sudah banyak investor luar negeri yang menawarkan kerja sama. Bahkan, sudah ada yang bekerja.
“Kita fasilitasi dan jembatani. Pemerintah kita ternyata mempersiapkan juga kearifan lokal, dalam rangka menjaga kondusifitas dan menjaga keberpihakan terhadap lokal,” serunya.
Seperti diketahui KADIN Balikpapan memiliki anggota terbanyak di Kaltim, sehingga Ketua KADIN terus mengingatkan kepada anggota KADIN untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal utama.
“Kita juga tingkatkan kompetensi, kapasitas, kesiapan, kemampuan kita untuk bisa berkarya sesuai kebutuhan IKN,” jelasnya.
Rencananya KADIN akan melakukan MoU dengan Group Hap Seng pada bulan Agustus 2022.
“Langsung berbentuk yang real terhadap Kota Balikpapan, dukung IKN. Ini sebuah kehormatan untuk KADIN Balikpapan sudah bisa kerja sama dengan pihak luar, dalam bingkai BIMP (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philipina) EAGA,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang perwakilan dari Sabah Ramai mengatakan bahwa tujuan kedatangan ke KADIN Balikpapan, untuk mencari peluang dalam pembangunan IKN. “Perusahaan kami dalam material Pembangunan, seperti batu,” ujarnya.
Ia berharap hubungan antara kedua negara ini harus terus terjalin dengan baik, apalagi Kaltim berdekatan dengan Sabah dan Kaltim menjadi IKN. “Hubungan kedua belah pihak harus ditingkatkan,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Niken)
