Dengan adanya kenaikan 1,95 persen pada tahun 2021, artinya ini cukup banyak peningkatan. Namun, jika dilihat dari jumlah pemuda di Kota Balikpapan yang berusia 16-30 tahun sekitar 165 ribu pemuda, yakni 24 persen dari penduduk Balikpapan.
“Potensi cukup besar, jika kami tidak mengarahkan ke hal-hal yang positif. Semoga angka ini di tahun ke depan dapat menurun,” paparnya.
Untuk menanggulangi ini, perlunya kerja sama seluruh stakeholder untuk menurunkan angka penyalahgunaan Narkoba.
Saat ini sudah ada relaksasi, sehingga Forum Duta Anti Narkoba Kota Balikpapan dapat mensosialisasikan diluar dari kegiatan BNN Kota Balikpapan.
“Kegiatan yang dapat membawa pemuda ke arah positif, menambah perekonomian dan lainnya,” terangnya.
Mengingat, kenaikan angka prevalensi dibarengi dengan peningkatan angka penyalahgunaan Narkoba pada kelompok umur 12-24 tahun. Artinya, dibawah pemuda umur 12-16 tahun sudah terkena penyalahgunaan Narkotika.
“Sangat kami sayangkan dan ini menjadi keprihatinan kami bersama, sekaligus agar para orang tua, masyarakat saling peduli dan mengingatkan akan bahayanya narkoba,” serunya.
Sehingga, Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud berharap pemilihan Duta Anti Narkoba menjadi mitra dalam upaya pencegahan Narkoba. “Jadi tidak ada hanya ajang seremonial, euforia tapi sebagai mitra pencegahan narkoba,” tutupnya.
Terpilih, Duta Anti Narkoba Kota Balikpapan tahun 2022 yakni siswa SMAN 1 Balikpapan Muhammad Fauzy dan siswi SMKN 3 Balikpapan Jennifer Violita.
(BorneoFlash.com/Niken)