BorneoFlash.com, SENDAWAR – Bandar Udara (Bandara) Melalan Kutai Barat (Kubar) yang menjadi kebanggaan masyarakat sekitar hingga kini masih belum diisi dengan penerbangan komersil.
Padahal, bandara tersebut sempat menjadi pilihan alternatif masyarakat karena lebih mempersingkat waktu perjalanan. Dibanding dengan perjalanan menggunakan transportasi darat dan sungai yang cukup memakan waktu.
Belum adanya penerbangan komersil ini diterangkan oleh pihak Bandara Melalan bukan karena tidak layak memfasilitasi penerbangan. Tetapi lebih kepada belum adanya maskapai yang mau untuk mengisi slot penerbangan di Bandara Melalan ini.
“Kalau dari sisi memfasilitasi penerbangan, kita sangat dan selalu siap. Tidak ada masalah dengan kondisi bandara, jalur dan sebagainya. Cuma memang belum ada maskapai yang mau mengisi,” kata Kepala Unit Pelabuhan Bandar Udara (UPBU) Melalan, Indra Rohman melalui Kepala Seksi TOKPD, Aulia Mukti Negara pada Rabu (12/1/2022).
Dijelaskannya bahwa sampai saat ini pihak bandara pun terus berupaya melobi beberapa maskapai untuk bisa mengisi slot penerbangan dengan tujuan Samarinda dan Balikpapan. Upaya tersebut dilakukan selama dua tahun belakangan ini agar ada maskapai yang bisa hadir kembali di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.
“Pak Kaban juga sudah melobi kepada beberapa maskapai di kantor pusat, Jakarta. Seperti Citilink, Wings Air dan lain-lain. Tetapi memang sampai saat ini belum ada maskapai yang siap. Karena tidak adanya armada/pesawat yang sesuai, ditambah lagi kondisi pandemi sekarang,” terangnya.
Meskipun saat ini landasan pacu yang dimiliki Bandara Melalan ini hanya sepanjang 1.300 meter dan dipergunakan untuk jenis pesawat ATR 42.
Namun landasan tersebut sebenarnya juga bisa digunakan oleh pesawat jenis ATR 72. Dimana pesawat jenis ini juga sudah beberapa kali melakukan pendaratan dan lepas landas dari Bandara Melalan.
“Sebagai buktinya, beberapa waktu lalu maskapai Nam Air dengan jenis pesawat ATR 72 sudah beberapa kali mengangkut penumpang dari sini. Kemudian ada pesawat dari pasukan TNI dan juga terakhir dari Polda Kaltim. Jenis pesawatnya juga sama,” jelasnya.
Sangat diharapkan dengan bukti bisa terbangnya pesawat jenis ATR 72 ini bisa membuat maskapai mau dan bisa kembali beroperasi di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.
Apalagi, alternatif transportasi udara ini juga sangat diperlukan oleh masyarakat dan juga demi kemajuan Kubar. Apalagi dengan semakin rusaknya akses jalur darat yang selama ini diandalkan.
“Memang ada perhitungan dari maskapai, mengenai biaya dan lain-lainnya. Mungkin itu juga yang jadi kendala, untuk hal ini, pihak maskapai lebih tahu.
Tapi kalau dari pihak Bandara Melalan, siap fasilitasi penerbangan. Buktinya kan sudah ada dengan pesawat jenis ATR 72 yang sudah beberapa kali mendarat dan lepas landas.
Walaupun dengan ketentuan maksimal 70 persen dari kapasitas utamanya,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Lis)