Melalui kegiatanCorporate Social Innovation (CSI) Biogreening, Santan Terminal telah mampu mengolah limbah organik dari mitra perusahaan katering menjadi pupuk kompos Santan Terminal.
Ketua Kelompok Tani Kopi, Rindoni, S.Pd., menyatakan bawah sekarang mereka sadar bahwa kopi juga bisa memberi pendapatan yang cukup besar jika mampu mengelola kebun kopi dari hulu sampai hilir.
“Kami yakin kampung kopi mampu menjadi produsen kopi yang khas Kalimantan, apabila kopi ini dikelola dengan cara yang baik dan benar akan mendatangkan kesejahteraan bagi para petani,”kata Rindoni.
Kepala Desa Prangat Baru, Fitriati, A,Md.Keb., menjelaskan bahwa kopi yang ditanam oleh Kelompok Kampung Kopi adalah kopi liberika, yaitu jenis yang jarang dibudidayakan di Indonesia.
“Jika kualitasnya bisa dijaga dengan pengemasan yang baik, maka akan mempunyai potensi besar dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani, hingga dapat menjual kopi Kapak Prabu ke luar daerah,” ungkap Fitriati.
Pada tahun 2021 PHKT telah memfasilitasi kelompok ini dengan kegiatan studi banding pengelolaan eduwisata kopi di Malabar Mountain Coffee, Kecamatan Pangalengan, Jawa barat.
Kelompok kemudian menyusun rencana kegiatan tindak lanjut kegiatan studi banding yaitu pembangunan Fasilitas Pembibitan (Nursery), penjemuran biji kopi luwak, pengadaaan peralatan pengolahan biji kopi liberika, serta pengemasan dan pemasaran biji kopi liberika.