Kelompok Kampung Kopi dengan tekun terus meningkatkan produksi, serta mutu dan kualitas biji kopi hingga banyak tamu berkunjung, mulai dari pihak swasta, pelajar, dan stakeholder lain. Oleh karenanya PHKT terus mendorong kepada kelompok untuk bisa melakukan replikasi penanaman bibit kopi liberika.
Pada tahun 2021 tercatat telah dilakukan penanaman 4.070 bibit kopi liberika tambahan di 4 ha luas lahan oleh 15 anggota kelompok. Sehingga program Kapak Prabu tidak hanya mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi, namun juga mampu memberikan kontribusi serapan karbon 125 ton C02 dan pelepasan 80 ton gas 02.

Superintendent Santan Terminal, Binto Iskandar Tobing, berharap melalui kegiatan pemberdayaan kelompok tani kampung kopi luwak dapat memberikan manfaat untuk masyarakat,
“Kami berharap Kapak Prabu dapat menjadi ikon eduwisata kopi luwak liberika yang dapat memberikan dampak positif secara sosial, ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan dan lebih luas lagi,” kata Binto.
Kegiatan ini pun selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang juga dicanangkan oleh PT Pertamina (Persero) yaitu tujuan 8: pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; tujuan 12: menjamin pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab; dan tujuan 15: menjaga ekosistem darat. (*)