BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Seluruh alokasi anggaran untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan bakal dipangkas.
Hal tersebut dilakukan atas kesepakatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan bersama Pemerintah Kota Balikpapan dalam menutupi defisit anggaran biaya tambahan tahun 2021.
Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Balikpapan, Syukri Wahid mengatakan, masing-masing anggaran OPD dipangkas sebesar 2,5 persen dari total anggaran yang telah dialokasikan.
Dia terangkan, Hingga saat ini masih dalam proses melakukan proses akhir pembahasan rasionalisasi anggaran.
dalam upaya menutupi defisit pihaknya menyiapkan beberapa opsi diantaranya rasionalisasi belanja dan pemotongan anggaran di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Jadi kita sudah berhasil menutupi defisit. Itu diperoleh dari rasionalisasi belanja pembebasan lahan dan pemangkasan 2,5% anggaran di semua OPD,” ujarnya baru-baru ini.
Menurut Sukri penghematan anggaran bukan hanya terjadi di satuan kerja tetapi juga di pihak DPRD sendiri.
Dimana pengajuan peningkatan kapasitas gedung DPRD sebesar Rp 17,5 miliar batal terlaksana dan diganti anggaran renovasi Rp 2,5 miliar.
” Itu bisa kita nomor duakan untuk sementara dengan melihat kondisi keuangan daerah. Termasuk kita pangkas anggaran di OPD. Bahkan perluasan gedung DPRD juga dibatalkan,” ucapnya.
Pemotong alokasi anggaran sebesar 2,5 persen diberlakukan kepada seluruh OPD yang ada di lingkungan Pemkot Balikpapan dari dinas kecuali kecamatan dan kelurahan.
“Pemotongan sebesar 2,5 persen ini diberlakukan bagi seluruh OPD kecuali kelurahan dan kecamatan,” bebernya.
Selain dia juga menerangkan, pihaknya saat ini juga masih bersama tim anggaran pemerintah kota tengah membahas untuk memangkas sejumlah kegiatan yang masih ada, agar dapat dialihkan untuk menutupi defisit.
(BorneoFlash.com/Eko)