BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Beredarnya video asusila salah seorang pelajar di salah satu SMA di Balikpapan beberapa waktu lalu, saat ini sudah ditangani oleh pihak Polresta Balikpapan dan telah dilaksanakan Restoratif Justice. Meski demikian untuk proses hukum tetap berjalan.
Berkaitan dengan hal tersebut pihak sekolah yang bersangkutan, melalui kepala Sekolah DL mengambil tindakan tegas dengan melakukan pemindahan sekolah terhadap pelaku perbuatan Asusila tersebut.
“Sehari setelah viral langsung mengadakan rapat dengan anak-anak. Kemudian dimalam harinya dilanjutkan rapat dengan para guru, dan Seninnya kami panggil orang tua, kemudian yang bersangkutan dipindahkan dari sekolah dan sekarang sudah sekolah lagi,”ujar DL tak lama ini.
Dirinya menurutnya untuk yang bersangkutan saat ini sudah menginjak kelas 3 SMA dan memang yang bersangkutan bersalah.
Akan tetapi pihaknya tetap mencarikan solusi dengan mencarikan sekolah lain.
“Dia itu sudah kelas 12, sudah mau ujian. jadi dipindahkan tetap di Balikpapan, soalnya sudah mau ujian kalo diluar kan ya mau kemana. Akhirnya saya carikan jalan keluar. Ya mudah-mudahan insyaf anaknya. Ini kan kelalaian. Jadi disisi lain melindungi anak-anak yang banyak disisi lain saya juga tidak mematikan karir anak tersebut,”terangnya.
Dia juga sampaikan, bahwa guru yang memberikan pelajaran waktu kebetulan pelajaran sejarah, juga mendapatkan teguran lisan dan tertulis dari kepala sekolah.
“Ini juga akan ada teguran lisan dan tertulis kepada gurunya, karena lalai. Zoom itukan harusnya video. Kan untuk absen, intinya lalai dalam memandu dalam pelajaran. Saya aja ditegur, tapi ya resiko jabatan,”bebernya.
Terkait siswa yang menyebarkan video tersebut yang juga pelajar disekolah yang sama, pihak sekolah belum bisa memberikan sanksi, masih menunggu keputusan dari petugas.
“Kami saya gak berani masih menduga-duga kan.
Kalo nanti keputusan polisi itu sebelum 31 Agustus maka ya kita carikan solusi untuk pindah, tapi kalo lebih maka tidak bisa, walaupun pindah tetap tercatat murid disini. Jadi pihak sekolah menunggu dari pihak kepolisian,”ucapnya lagi.
Belajar dari kejadian tersebut, dirinya berharap kepada seluruh guru-gurunya agar tidak hanya mengajar secara sains, akan tetapi juga menyisipkan pendidikan karakter termasuk UU ITE kepada siswa.
“Walaupun guru umum gak salah juga untuk itu. Terus untuk anak-anak tetap semangat, inikan kecelakaan, dan menurut kepolisian kan ini gak sengaja. Pas lagi zoom ini muncul ada yang iseng merekam terus curhat,”tandasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)