BorneoFlash.com, JAKARTA – XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus bergerak melanjutkan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi dan data ke wilayah pedesaan terpencil, terutama di luar Jawa.
Untuk itu keperluan itu, XL Axiata antara lain mengoperasikan BTS yang dibangun melalui skema Universal Service Obligation (USO), bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di sejumlah provinsi, antara lain Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara. Rabu (21/4/2021).
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan,”Ada dua titik BTS USO di Sumatera Selatan yang saat ini XL Axiata operasikan, masing-masing satu titik di Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara.
Kedua BTS USO tersebut mulai beroperasi pada bulan Desember 2020 dan kini telah membuka akses telekomunikasi dan data bagi warga masyarakat sekitarnya. Sebelum ada BTS USO ini, desa tempat tinggal mereka sama sekali belum pernah terjangkau jaringan seluler baik untuk telepon maupun untuk internet.”
Kedua titik BTS USO tersebut masing-masing berada di Desa Sungai Kijang, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, yang berjarak sekitar 40 km dari ibu kota kabupaten di Muara Rupit atau sekitar 310 km dari Palembang dengan waktu tempuh lebih dari 8 jam perjalanan darat.
Satu titik BTS USO lainnya ada di Desa Bumi Makmur, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas yang berjarak hampir 100 km dari ibu kota kabupaten di Muara Beliti atau lebih dari 200 km dari Palembang.
Sebelum adanya jaringan USO ini, untuk mendapatkan jaringan telekomunikasi dan data, masyarakat kedua desa harus mencari sinyal ke desa lain yang berjarak cukup jauh. Karena jaringan memang belum ada maka hanya sebagian kecil warga yang memiliki sekadar ponsel. Mata pencaharian masyarakat desa setempat pada umumnya sebagai petani.
Jaringan USO yang dibangun menggunakan koneksi satelit melalui BTS 2G dan 4G dengan tower setinggi 30 meter. Masing-masing BTS bisa menjangkau pengguna hingga radius 7 km dan mampu melayani pelanggan dalam waktu bersamaan hingga 200 pelanggan.
Untuk memastikan jaringan XL Axiata tetap memiliki kualitas melayani pelanggan, selain kunjungan langsung petugas ke lokasi, juga dilakukan monitoring melalui pusat monitoring jaringan di kantor pusat XL Axiata.
“Meski ada di daerah yang terpencil, kami tetap memastikan jaringan di setiap titik BTS USO selalu terjaga. Prinsipnya, kami akan melayani pelanggan sebaik mungkin dimanapun mereka berada, baik di perkotaan maupun yang jauh di pedesaan dan pelosok area. Melalui pusat monitoring jaringan, kami bisa setiap saat mengetahui kondisi jaringan di setiap BTS USO. Jika ada gangguan atau penurunan kualitas layanan, kami akan langsung menanganinya,” lanjut Gede.
Setelah tiga bulan beroperasi, saat ini masing-masing BTS USO tersebut telah melayani warga sekitar. Di Desa Sungai Kijang dan Desa Bumi Makmur telah ada ratusan pelanggan yang sangat aktif memanfaatkan layanan telekomunikasi dan data.
Trafiknya juga terpantau terus meningkat seiring dengan terus meningkatnya pemahaman warga atas manfaat jaringan telekomunikasi dan data, termasuk untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial. Warga mendapatkan sim card XL Axiata melalui kios-kios yang ada di sekitar desa.
Hingga saat ini XL Axiata mengoperasikan total 360 BTS USO yang berada di 360 desa , 60 kabupaten, dan 17 provinsi. XL Axiata akan terus berupaya menghadirkan layanan telekomunikasi dan data untuk masyarakat di desa-desa yang sebelumnya sama sekali belum terjangkau layanan tersebut.
Jaringan XL Axiata diperkuat lebih dari 144.000 BTS, sekitar 54.300 ribu diantaranya merupakan BTS 4G. Jaringan 4G ini melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten, di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia.
XL Axiata juga terus berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan berbagai upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas, kapasitas jaringan, dan kualitas layanan data seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data.(*)