Ambo Ase (41) Korban Tenggelam Saat Mencari Ikan, Masih Dilakukan Pencarian Oleh Tim SAR

oleh -
Kasat Polair AKP Ratno saat dikonfirmasi terkait laka laut pada Kamis (22/4/2021).Foto : BorneoFlash.com/Muhammad Eko.
Kasat Polair AKP Ratno saat dikonfirmasi terkait laka laut pada Kamis (22/4/2021).Foto : BorneoFlash.com/Muhammad Eko.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Seorang nelayan Ambo Ase (41) Warga Gang teri, RT  46 Kelurahan  Manggar Baru Kecamatan Balikpapan Timur, mengalami laka laut saat berangkat mencari ikan pada Sabtu (17/4/2021) lalu, di perairan Balikpapan.

Dikonfirmasi di ruang kerjanya Kasat Polair AKP Ratno, mengungkapkan.

Perihal informasi laka laut, seorang pemancing atau nelayan di perairan Balikpapan dia katakan.

Untuk kronologi tepatnya pada Sabtu (17/4/2021) sekitar pukul 05.30 wita, korban Ambo Ase (41) pergi memancing dengan rekannya Junaid ( 38), menggunakan kapal nelayan.

Namun, kata dia. Pada Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 11.00 siang, pihaknya mendapatkan informasi bahwa terdapat seorang nelayan  tenggelam.

“Jadi salah satu rekan korban Junaid ini selamat,  dibantu sesama nelayan di daerah Nenang Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). menginformasikan kepada anggota angkatan laut, yang kebetulan ber pos di sana.  Di Situ, Junaid menginformasikan kepada petugas di sana bahwa salah satu temannya yang juga korban Ambo Ase terjatuh dari kapal,” ujarnya  Kamis (22/4/2021).

Disitu, langsung dilakukan upaya pencarian namun korban belum ditemukan. 

Sehingga saksi sekaligus temannya ini menginformasikan kepada angkatan laut dan instansi terkait lainnya BPBD Balikpapan, dan Sat Polair Balikpapan.

” Menyikapi hal ini kami Sat Polair Balikpapan berkoordinasi dengan Satpolair PPU untuk mencari posisi tempat tinggal Junaid,” jelasnya.

Tepatnya hari ini, dia katakan. Berdasarkan koordinasi bersama, akhirnya dibangunlah satu pos di belakang Satpol Air untuk melakukan SAR terhadap salah satu korban yang belum ditemukan.

“Sementara sudah dilakukan pencarian bahkan dari TIm SAR juga sudah melakukan pencarian terhadap korban. Yang masing-masing tergabung dari BPBD, Ditpolair Balikpapan, SAR  Brimob dan Relawan Garuda,” tambahnya.

Baca Juga :  DPRD, Dishub dan BBPJN Kaltim Bahas Nasib Supir Truk Hauling Batubara di Kabupaten Paser

Sesuai dengan SOP pencarian itu dilakukan selama sepekan atau 7 hari.

 Dan apabila sampai hari ke 7 Belum ditemukan maka pencarian akan dilakukan penutupan.

“Untuk lokasi pencarian sesuai dengan titik koordinat pencarian berdasarkan informasi yang kami terima,  yaitu berada di perairan Tanjung Jumlai atau di Teluk Balikpapan,” katanya.

Namun kata dia tak menutup kemungkinan karena situasi arus maupun air pencarian bisa bergeser.

“Untuk itu kita lihat dulu nanti, apakah korban bisa dapatkan ditemukan sebelum 7 hari ini. Untuk hari pertama pencarian di mulai hari ini. Untuk pencarian sendiri dilakukan di siang hari,” pungkasnya.

(BorneoFlash.com/Eko)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135