BMKG  Prakirakan Masih Berpotensi Terjadi Curah Hujan Lebat Di Balikpapan

oleh -
Koordinator Data dan Informasi BMKG Balikpapan, Mulyono Leo Nardo. Foto : BorneoFlash.com/ Muhammad Eko.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota  Balikpapan,  menyebut jika sebelumnya prakiraan cuaca di Balikpapan pada tanggal 18 dan 19 Januari berpotensi terjadi curah hujan lebat.  

Kemungkinan curah hujan lebat masih berpeluang terjadi. Karena masih banyak faktor-faktor dalam mendukung pembentukan awan hujan yang signifikan.  

Koordinator Data dan Informasi BMKG Balikpapan,  Mulyono Leo Nardo mengatakan,  hal tersebut, melihat kondisi prakiraan cuaca saat ini, secara lokal tidak ada hujan pada tanggal 18 Januari 2021.

Meski demikian kata dia,  beberapa hari yang lalu, kota Balikpapan memang berpeluang terjadi curah hujan yang lebat.

Namun karena ada faktor-faktor lain sehingga pembentukan awan hujan yang  di balikpapan tidak berkembang, seperti angin lapisan atas 3000 feet cukup kencang dan membuat awan menjadi pecah . 

“Jika Globalnya mendukung,  tapi  lokalnya tidak mendukung curah hujan yang lebat tidak akan terjadi, “ ujarnya kepada BorneoFlash.com, Selasa (19/1/2021).

Meski diakui secara Global saat ini terjadi La Nina,  tapi secara lokal memang tidak terjadi pembentukan awan.

Namun dari pantauanya saat ini,  pemerintah kota Balikpapan saat ini juga diakui telah melakukan persiapan-persiapan dalam menghadapi adanya potensi curah hujan yang lebat.  

Hal itu diantaranya dengan membuat tanggul dan membuat drainase, sebagai bentuk persiapan menghadapi jika terjadi curah hujan yang lebat. 

Ditanya mengenai potensi curah hujan lebat. ia terangkan, untuk Kalimantan sendiri khusus di Balikpapan puncak curah hujan itu terjadi di bulan Desember dan Januari dan Juni

“Mesti diwaspadai,  mengingat  saat ini juga La Nina kemudian ditambah puncak hujan. Sehingga dapat berpotensi terjadi hujan yang tinggi, “ paparnya. 

Baca Juga :  Pemerintah Hari Ini Kembali Kedatangan 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Lanjut ia katakan, untuk La Nina sendiri ini secara teori ia katakan,  terjadi pemanasan di areal laut Indonesia sehingga terjadi penguapan berlanjut dengan pembentukan awan.

 “La Nina itu terjadi karena pemanasan suhu laut di Indonesia, “ pungkasnya .(BorneoFlash.com/Eko).

 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.