Sementara itu, sejumlah warga dan anak-anak mengaku senang bisa menunggangi kuda secara gratis meski harus berani melawan rasa takut yang ada dalam dirinya.
“Alhamdulillah senang sekali rasanya bisa naik kuda gratis meski tadi sempat gemetaran karena takut nanti kudanya tiba-tiba lari, tapi begitu naik ternyata kudanya jinak,” kata Andi sambil tersenyum-senyum setelah turun dari kuda.
Rahmad Mas’ud menunggangi kuda dari kediamannya di Jl. Wiluyo Puspoyudo ditemani Istrinya Hj. Nurlaela bersama anknya yang menaiki sepeda listrik.
Keluarga wakil walikota Balikpapan ini hanya sekedar olahraga di kawasan lapangan merdeka sembari memberikan sosialisasi protokol kesehatan kepada warga masyarakat sekitar.
Amira, Sang Juara Lomba Pacu Kuda di Sirkuit Bandung
Kuda hitam yang ditunggangi Rahmad Mas’ud di kawasan lapangan merdeka Balikpapan Minggu pagi (13/9/2020) ternyata diketahui bukan kuda sembarang.
Ya, kuda betina yang diberi nama Amira itu merupakan kuda pacu yang pernah menjuarai lomba di sirkuit turnamen Bandung, Jawa Barat beberapa tahun lalu.
Rahmad Mas’ud menceritakan bahwa kuda bernama Amira tersebut baru berusia 6 tahun dan merupakan jenis kuda hasil persilangan kuda lokal dan kuda Belanda.
” Ya dulu sering ikut lomba, dia juara satu di Bandung tahun kemarin,” kata Rahmad Mas’ud saat ditemui di Lapangan Merdeka Balikpapan, Minggu pagi (13/9/2020).
Amira merupakan jenis kuda yang sangat jinak, bahkan saking jinaknya masyarakat bisa dengan mudah mengelus dan memegang anggota tubuh kuda sambil berfoto.
Rahmad mengaku, jumlah kuda yang dimilikinya saat ini sebanyak 10 ekor di kota Balikpapan dan beberapa ekor lainnya ada di luar kota Balikpapan.
” Di Balikpapan ada 10 ekor saja selebihnya di Jakarta sama di Bandung karena di sana kan lebih lengkap,” ujarnya
Menurut politisi partai berlambang pohon beringin itu, olahraga berkuda merupakan olahraga sunnah bagi orang muslim. Dan hobi olahraga berkuda ini muncul saat dirinya masih remaja.
Saat ini dirinya aktif tergabung sebagai bagian dalam organisasi Pordasi Kalimantan Timur.
“Olahraga berkuda ini juga merupakan salah satu olahraga sunnah. Tetapi kita harus mampu menyatukan perasaan kita dengan kuda. Karena kita mengendalikan hewan bukan mengendalikan benda sehingga kita harus betul-betul memahami kondisi kuda,” jelas Rahmad
Dia pun berkeinginan untuk mengenalkan olahraga berkuda di wilayah Kalimantan Timur khususnya di kota Balikpapan.
Kuda yang dimiliki Rahmad Mas’ud saat ini ditampung di tempat khusus kawasan kilo meter 13 Balikpapan Utara.
Sementara itu, Andi Muhammad Saleh Pordasi Pusat Komisi V dan Bidang Organisasi dan pengembangan Pordasi Kaltim mengatakan pihaknya saat ini sedang mengkonsolidasikan organisasi Pordasi di Balikpapan sebab saat ini masih kesulitan dengan lokasi latihan.
“November kita enduren bersama Pordasi sebagai upaya olahraga berkuda, ” kata Andi.(*)