Transformasi Digital Sukses, Gangguan Listrik Nasional Turun Tajam Sepanjang 2024

oleh -
Editor: Ardiansyah
Pengecekan tower transmisi oleh PLN untuk menjaga keandalan listrik di Desa Tengatiba, Nusa Tenggara Timur. Foto: HO/PT PLN (Persero)
Pengecekan tower transmisi oleh PLN untuk menjaga keandalan listrik di Desa Tengatiba, Nusa Tenggara Timur. Foto: HO/PT PLN (Persero)

Transformasi digital yang telah dijalankan sejak 2020 disebut menjadi kunci utama keberhasilan ini. Mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi, hingga layanan pelanggan, seluruh sistem kini terintegrasi secara digital. Hal ini memungkinkan pemetaan gangguan menjadi lebih cepat, presisi, dan penanganan di lapangan lebih responsif.

 

“Stabilitas listrik nasional bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari strategi dan digitalisasi menyeluruh,” jelas Darmawan.

 

Salah satu inovasi unggulan yang mendukung transformasi ini adalah aplikasi PLN Mobile, yang mempermudah pelanggan dalam melaporkan gangguan dan langsung terhubung dengan petugas lapangan melalui sistem Virtual Command Center dan Yantek Mobile.

 

Per Desember 2024, jumlah pengguna aplikasi PLN Mobile telah mencapai 52,4 juta orang—naik lebih dari 5 juta dibanding tahun sebelumnya. Aplikasi ini juga mendapatkan respons positif dengan rating konsisten 4,9 di Google Play Store.

 

“Jika dulu banyak keluhan terkait lambatnya respons gangguan, kini pelanggan bisa langsung melapor lewat PLN Mobile, dan petugas segera bergerak di lapangan,” terang Darmawan.

 

Melihat capaian yang ada, PLN optimistis tren positif ini dapat terus dipertahankan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.