Menkomdigi Dorong OTT Global Perkuat Penyiaran Nasional

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Foto: instagram/@meutya_hafid
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Foto: instagram/@meutya_hafid

BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa layanan over-the-top (OTT) global seperti Netflix dan sejenisnya tidak boleh merugikan ekosistem penyiaran nasional yang selama ini aktif menyampaikan informasi publik kepada masyarakat.

 

Dalam audiensi bersama asosiasi industri media Asia Pasifik, Meutya mendorong pelaku OTT untuk berkontribusi langsung dalam mendukung produksi konten dan pengembangan talenta lokal. Ia menilai langkah tersebut sebagai bagian penting dari upaya menjaga kedaulatan digital Indonesia.

 

Saat bertemu dengan Presiden dan Managing Director Motion Picture Association (MPA) Asia Pasifik, Mila Venugopalan, Meutya menyampaikan harapannya agar OTT lebih aktif mendukung produksi konten lokal serta membantu membiayai ekosistem penyiaran nasional.

 

“Kami juga ingin Anda memberdayakan industri penyiaran,” ujar Meutya dalam pernyataan resminya pada Kamis (12/6/2025) di Kantor Komdigi, Jakarta.

 

Meutya menekankan bahwa industri penyiaran masih memegang peran vital dalam menjangkau masyarakat, terutama di wilayah yang belum memiliki akses internet. Namun, ia mengakui bahwa industri ini menghadapi tantangan berat akibat besarnya beban investasi dan operasional, sementara masyarakat semakin beralih ke platform OTT untuk menikmati konten digital.

 

“Prinsip dasarnya adalah harus ada kesetaraan antara industri penyiaran dan platform OTT,” tegas Meutya.

 

Ia mengapresiasi langkah beberapa OTT yang mulai melibatkan konten lokal, namun meminta mereka untuk menunjukkan keberpihakan lebih kuat terhadap penyiaran nasional dalam strategi kolaborasi ke depan.

 

“Kami sangat mendukung gagasan untuk melibatkan dan memberdayakan produksi lokal. Tapi pada saat yang sama, kita juga perlu memastikan industri penyiaran tetap bisa bertahan,” imbuhnya.

 

Menanggapi pernyataan tersebut, Mila Venugopalan menyambut baik ajakan kolaborasi tersebut dan menawarkan pembelajaran dari negara lain, seperti Australia, yang mendorong deregulasi dan efisiensi agar tidak membebani pelaku OTT.

Baca Juga :  Ribuan Peserta Rakernas APEKSI XVII Tahun 2024 Hadir di Kota Balikpapan, 98 Wali Kota Berkumpul 

 

Mila juga menyoroti tingginya konsumsi konten digital di Indonesia. Ia mencatat bahwa lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia menikmati film dan acara televisi lokal, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi pengguna internet terbesar keempat di dunia.

 

MPA pun menyatakan komitmennya untuk terus berinvestasi pada talenta dan cerita lokal, serta mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam memblokir situs-situs pembajakan sebagai langkah perlindungan terhadap konten digital.

 

“Kami sangat menghargai kerja sama berkelanjutan dengan Kementerian Komunikasi dan Digital dalam mendukung promosi serta perlindungan konten digital,” tutup Mila. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.