BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Transformasi kehumasan di lingkungan kepolisian terus bergulir. Guna menjawab tantangan era digital dan ekspektasi publik terhadap informasi yang cepat, akurat, dan humanis, Bidhumas Polda Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Pelatihan Peningkatan Kemampuan Fotografer, Content Creator/Copy Writing, dan Komunikasi Publik Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan ini digelar pada Kamis, 12 Juni 2025, bertempat di Rupatama Polda Kaltim, dan diikuti oleh perwakilan PPID dari Satker dan Satwil Jajaran Polda Kaltim.
Pelatihan ini menghadirkan deretan narasumber berpengalaman di dunia media dan komunikasi, antara lain:
- Fuad Muhammad (Fotografi Jurnalistik dan Visual Storytelling)
- Ismet Rifani (Content Strategist)
- Thomas Dwi Priyandoko (Ahli Komunikasi Publik)
- Paksi Sandang Prabowo (Copy Writing & Branding)
- Perwakilan dari Radio Republik Indonesia (RRI) Kalimantan Timur
Mereka membagikan insight tajam, pengalaman lapangan, dan strategi praktis dalam menyampaikan informasi yang bukan hanya informatif, tapi juga inspiratif dan membangun kepercayaan publik.
Fokus pelatihan tidak hanya berhenti pada penguasaan alat dan teknik, tetapi juga mendorong peserta untuk mampu mengemas informasi menjadi narasi yang menggugah. Di antaranya:
- Teknik fotografi jurnalistik yang komunikatif dan bercerita
- Penyusunan copy writing yang efektif, persuasif, dan relevan
- Produksi konten media sosial yang menarik dan bernilai
- Strategi komunikasi publik yang adaptif terhadap dinamika media dan kebutuhan masyarakat
“Hari ini humas bukan sekadar corong informasi. Kita adalah wajah Polri di mata publik. Kita harus paham bagaimana menyampaikan informasi dengan empati, kreativitas, dan integritas,” ungkap salah satu peserta pelatihan yang antusias.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para personel humas mampu bertransformasi menjadi komunikator andal yang mampu merespons isu dengan cerdas, menyampaikan kebijakan dengan jernih, serta membangun citra positif Polri di tengah masyarakat.
“Pelatihan ini penting untuk menyatukan persepsi, meningkatkan kompetensi, dan membentuk soliditas humas se-Kaltim. Karena di balik setiap narasi yang baik, ada kepercayaan masyarakat yang sedang dibangun,” tutup panitia pelaksana. (*)