Presiden Prabowo Ingin Gelar Dialog Tertutup dengan Tokoh Kritikus ‘Indonesia Gelap’

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Prabowo Ingin Temui Tokoh 'Indonesia Gelap' Secara Tertutup.
Prabowo Ingin Temui Tokoh 'Indonesia Gelap' Secara Tertutup.

BorneoFlash.com, JAKARTAPresiden Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk berdialog langsung dengan tokoh atau kelompok masyarakat yang pernah menyuarakan isu “Indonesia Gelap” hingga ajakan “kabur aja dulu” yang sempat ramai. Ia menekankan bahwa pertemuan semacam itu sebaiknya berlangsung secara tertutup.

 

“Saya juga ingin berdialog. Saya mau bertemu, ayo kita bahas. Mungkin tidak usah di ruang publik, ya. Tokoh-tokoh yang bicara soal Indonesia gelap,” ujar Prabowo saat berbicara dengan tujuh jurnalis senior di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jumat (6/4/25).

 

Prabowo mengajak pihak-pihak tersebut untuk bersama-sama mencari solusi.

 

“Kalau memang Indonesia gelap, mari kita bekerja agar Indonesia tidak gelap. Jangan cuma bilang Indonesia gelap, lalu kabur. Setelah itu, salahkan Jokowi, bilang Prabowo goblok. Itu tidak menyelesaikan masalah,” tegasnya.

 

Prabowo juga menegaskan sikap optimisnya di tengah tantangan ekonomi global, termasuk kebijakan tarif resiprokal yang Amerika Serikat terapkan terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia.

 

Ia mengingatkan bahwa Indonesia telah berhasil melewati berbagai krisis besar, mulai dari 1968, 1998, 2008, hingga pandemi COVID-19 pada 2020. Menurutnya, kerukunan masyarakat menjadi kunci ketahanan bangsa.

 

“Ya, kita hadapi dan kita bisa atasi. Tapi kuncinya adalah kerukunan,” ujarnya.

 

Terkait program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu program unggulannya, Prabowo mengaku heran dengan keraguan sejumlah pihak. Ia menegaskan bahwa program tersebut bertujuan murni membantu anak-anak yang mengalami kekurangan gizi dan stunting.

 

“Kalau saya mau kasih makan anak yang lapar, apa salahnya?” kata Prabowo.

 

Ia juga menceritakan pengalamannya saat berkampanye ke desa-desa. Di sana, ia menemukan anak-anak berusia sepuluh tahun yang secara fisik tampak seperti anak usia lima tahun karena stunting.

Baca Juga :  XL Axiata dan ASKOMPSI Salurkan 300.000 Paket Data Gratis Bagi Pelajar

 

“Saya lihat anak ini umur lima tahun, saya tanya, ternyata dia sepuluh tahun. Badannya kecil, stunting. Kita punya sekian puluh persen (angka stunting). Lalu, apa yang harus kita lakukan?” pungkasnya. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.