Ketua DPR RI Puan Maharani Desak Evaluasi Standar Mutu Program Makan Bergizi Gratis

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Situasi penanganan korban keracunan diduga dari sajian MBG di IGD RSUD Cianjur, Senin (21/4/2025) malam.(FOTO : FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
Situasi penanganan korban keracunan diduga dari sajian MBG di IGD RSUD Cianjur, Senin (21/4/2025) malam.(FOTO : FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

BorneoFlash.com, JAKARTA – Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera mengevaluasi standar mutu dan keamanan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Puan menyampaikan hal tersebut setelah puluhan siswa di Cianjur mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program MBG.

 

“Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui apa saja yang masih kurang. Program yang baik harus diiringi dengan pelaksanaan yang baik,” tegas Puan dalam keterangan resmi pada Kamis (24/4/2025).

 

Puan juga menekankan bahwa evaluasi mendalam harus mencakup standar mutu, keamanan pangan, dan kehigienisan penyajian menu MBG.

 

“Evaluasi dan perbaikan pelaksanaan program MBG harus terus dilakukan, mengingat program ini adalah salah satu andalan pemerintah,” tambah Puan. Politikus PDI Perjuangan ini memastikan bahwa DPR RI akan terus mengawal implementasi program tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

 

Puan juga menyatakan bahwa meski program ini masih baru, banyak aspek yang harus disempurnakan dan dievaluasi ke depan. “Mari beri kesempatan kepada Pemerintah untuk menyempurnakan program ini, karena pada dasarnya MBG memiliki tujuan yang baik,” tambahnya.

 

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 78 siswa di Cianjur mengalami keracunan setelah mengonsumsi hidangan MBG. Dari jumlah tersebut, 55 siswa berasal dari MAN 1 Cianjur, sementara 23 siswa lainnya berasal dari SMP PGRI 1 Cianjur. “Sebagian besar siswa yang mengalami gejala sempat menjalani perawatan di rumah sakit dan sudah pulang.

 

Namun, beberapa siswa masih dirawat,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudi, pada Selasa (22/4). Pihak sekolah juga mencatat siswa yang dirawat di puskesmas dan terus berkoordinasi dengan orang tua.

Baca Juga :  Sinergitas Polri dan Kementan, SSDM Polri Buka Rekrutmen T.A 2025 Jalur Bakomsus Lulusan SMK Pertanian

 

Pihak berwenang setempat telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait insiden ini. Insiden serupa sebelumnya juga terjadi di berbagai wilayah, seperti di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan Nunukan Selatan, Kalimantan Utara. Di Batang, Jawa Tengah, 60 siswa dilarikan ke puskesmas setelah menyantap menu MBG yang diduga basi. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.