BPI Danantara Fokus Berinvestasi dengan Risiko Terukur

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
CEO Danantara Rosan Roeslani akan fokus berinvestasi pada sektor yang risikonya sudah diukur dan diperhitungkan (calculated risk). (Foto: Aprillio Akbar)
CEO Danantara Rosan Roeslani akan fokus berinvestasi pada sektor yang risikonya sudah diukur dan diperhitungkan (calculated risk). (Foto: Aprillio Akbar)

BorneoFlash.com, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan mengarahkan investasinya ke sektor-sektor dengan risiko yang sudah dihitung dan diperhitungkan (calculated risk).

 

CEO Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa perusahaan memprioritaskan hilirisasi berbagai komoditas, termasuk kelapa sawit dan rumput laut.

 

“Tentu saja, setiap investasi memiliki risiko. Selama kami dapat menghitungnya sebagai calculated risk, kami akan tetap berinvestasi di sektor-sektor tersebut,” ujarnya dalam kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada Jumat (7/3/25).

 

Rosan menjelaskan bahwa perusahaan menjadikan hilirisasi sebagai fokus utama, seperti yang sudah diterapkan pada kelapa sawit. Ke depan, BPI Danantara akan mengembangkan investasi dalam hilirisasi rumput laut.

 

“Saat ini, ada 28 komoditas dalam skema hilirisasi. Namun, kami akan memprioritaskan sekitar empat hingga lima di antaranya,” ungkapnya.

 

Sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan mencontohkan kesuksesan hilirisasi nikel. Ia menekankan bahwa hilirisasi mampu meningkatkan nilai ekonomi suatu komoditas secara signifikan.

 

“Pada 2016, ekspor nikel Indonesia hanya mencapai US$3,3 miliar. Setelah menjalani proses hilirisasi, total ekspor nikel melonjak menjadi US$30 miliar pada 2024, atau naik sepuluh kali lipat,” jelasnya.

 

Ia menegaskan bahwa hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah, tetapi juga mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah.

 

“Yang paling penting, hilirisasi menciptakan lapangan kerja,” tambahnya.

 

Rosan berharap investasi BPI Danantara dapat memberikan dampak luas dan terukur bagi perekonomian nasional. Menurutnya, empat parameter utama menentukan keberhasilan investasi Danantara, yakni penciptaan lapangan kerja, pengurangan impor, peningkatan ekspor, dan peningkatan daya saing.

 

Ia juga memastikan bahwa setiap keputusan investasi mengikuti prinsip kehati-hatian sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto serta mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi perekonomian Indonesia. (*)

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.