Manager Environment PHI, Kemas Adrian, menjelaskan secara khusus aksi penanaman pohon mangrove yang dinilai dapat memberikan perlindungan alami dan mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir.
“Kami percaya bahwa mangrove memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Perkembangan hutan mangrove ini akan terus kami pantau agar menjadi contoh praktik keberlanjutan yang bisa direplikasi di lokasi lain,” jelasnya.
Menurut Kemas, salah satu lokasi penanaman yang terbesar adalah di Pantai Lamaru, Balikpapan, di mana PHI menanam 10.000 pohon mangrove pada akhir Oktober lalu. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda besar Perusahaan dalam mendukung kelestarian ekosistem pesisir dan mitigasi perubahan iklim.
“Balikpapan merupakan kawasan yang memiliki garis pantai panjang dan sensitif terhadap perubahan lingkungan. Penanaman mangrove menjadi langkah penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan melindungi mata pencaharian masyarakat sekitar. Mangrove turut meningkatkan ekosistem perairan bagi biota laut seperti kepiting, ikan, dan udang yang merupakan sumber penghidupan utama bagi sebagian masyarakat pesisir,” imbuhnya.
Dengan pertumbuhan yang baik, hutan mangrove memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pantai. Selain berfungsi sebagai penahan abrasi dan pelindung kawasan pesisir dari ancaman tsunami, mangrove juga berkontribusi besar dalam menyerap emisi karbondioksida, menjadikannya sebagai solusi alami untuk mitigasi perubahan iklim.

Kemas menambahkan bahwa penanaman 10.000 pohon mangrove diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kawasan Pantai Lamaru dan sekitarnya. Kawasan hutan mangrove yang sehat berpotensi menjadi destinasi wisata edukasi dan ekowisata.
PHI bersama pemerintah daerah akan terus memantau perkembangan hutan mangrove ini dan menjadikannya sebagai contoh praktik keberlanjutan yang bisa direplikasi di lokasi lainnya.