BorneoFlash.com, JAKARTA – PSSI dikabarkan sedang menjajaki peluang untuk menaturalisasi Mitchel Bakker, bek berusia 24 tahun yang saat ini bermain untuk Lille. Klaim ini pertama kali diungkapkan oleh media Belanda, Algemeen Dagblad (AD), yang menyebut Bakker memiliki garis keturunan Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Maluku.
“Timnas Indonesia mungkin akan mendapatkan sentuhan Belanda yang lebih kuat. Asosiasi sepakbola [PSSI -red] tengah berupaya untuk mendatangkan Mitchel Bakker,” tulis AD dalam pemberitaan, Sabtu (4/1/2025).
Bakker disebut telah mengetahui minat Indonesia untuk menaturalisasinya, tetapi hingga kini ia belum memutuskan apakah akan menerima tawaran tersebut.
Jejak Karier Mitchel Bakker
Mitchel Bakker merupakan jebolan akademi Ajax Amsterdam. Ia memulai debutnya di tim senior Ajax pada 2018 sebelum bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada 2019. Bersama PSG, Bakker mencatatkan 45 penampilan di semua kompetisi, termasuk 10 pertandingan di Liga Champions. Ia turut membantu PSG meraih gelar juara Ligue 1 2020 dan menjadi finalis Liga Champions.
Pada 2021, Bakker pindah ke Bayer Leverkusen di Jerman, di mana ia mencetak 5 gol dan 7 assist dari 70 penampilan selama dua musim. Selanjutnya, ia bergabung dengan Atalanta dan berkontribusi dalam kesuksesan klub menjuarai Liga Europa 2024, sebelum dipinjamkan ke Lille pada Agustus 2024. Di Lille, Bakker telah mencetak 3 gol dari 16 pertandingan.
Peluang di Timnas Indonesia
Meski telah memperkuat tim junior Belanda dari U-15 hingga U-21, Bakker belum pernah tampil untuk tim senior De Oranje. Hal ini membuka peluang baginya untuk membela Timnas Indonesia jika proses naturalisasi terwujud.
Langkah PSSI ini menunjukkan ambisi besar untuk memperkuat Timnas Indonesia dengan pemain-pemain berkualitas yang memiliki garis keturunan Indonesia. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Bakker, yang kini tengah menimbang tawaran tersebut.
Jika terealisasi, Bakker dapat menjadi tambahan berharga bagi skuad Merah Putih dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. (*)