BorneoFlash.com, JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) kini memasok 30 ton emas per tahun kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam), mengurangi ketergantungan Antam pada impor bahan baku emas.
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik sinergi ini karena selain memperkuat ketahanan pasokan nasional, kerja sama ini juga menghemat biaya impor hingga Rp200 triliun.
Dalam acara penandatanganan perjanjian di Jakarta, Erick mendorong PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, sebagai holding BUMN tambang, untuk mengembangkan ekosistem industri logam.
Rencananya, MIND ID akan membentuk bullion bank atau bank emas guna mengamankan pasar logam domestik. Erick menambahkan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari hilirisasi industri yang memungkinkan sinergi antara MIND ID, Pegadaian, dan Bank Himbara. Ia berharap tabungan emas bisa menjadi opsi investasi bagi masyarakat Indonesia.
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas, menjelaskan bahwa emas untuk Antam diproduksi di Smelter Manyar, Gresik, Jawa Timur, dengan produksi dimulai pada pekan kedua Desember 2024 dan pengiriman dilakukan bertahap.
Freeport memiliki kapasitas produksi hingga 50-60 ton emas per tahun, dan kesepakatan pasokan 30 ton per tahun ini tercapai setelah diskusi panjang yang berjalan lancar.
Tony menambahkan, kontrak awal ini berlaku selama lima tahun dengan nilai sekitar US$12,5 miliar atau Rp200 triliun, tergantung harga emas. “Kami bangga sebagian besar emas yang kami produksi kini bisa memenuhi kebutuhan Antam,” tutupnya. (*)
