”PHM melakukan konversi bahan bakar dari solar menjadi Diesel Dual Fuel bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang di bidang lingkungan sekaligus menghemat biaya. Dengan potensi pengurangan penggunaan diesel menjadi LNG sampai 60%, kami melihat program ini sangat baik dalam upaya efisiensi biaya operasi kami,” kata Setyo.
Menurut Setyo, kenaikan harga BBM, tingginya operasional armada laut, dan konsumsi solar yang besar mendorong PHM melakukan efisiensi dengan menggabungkan bahan bakar gas (LNG) dan diesel untuk operasional crew boat.
”PHM mendukung kebijakan diversifikasi energi dengan mengikuti peraturan International Maritime Organization (IMO). Project ini mempromosikan penggunaan gas alam untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan atas clean energy,” ucapnya.
Disamping itu, Direktur Utama PHI, Sunaryanto, menyampaikan bahwa keberlanjutan operasi dan bisnis migas perusahaan berperan penting dalam mendukung keberlangsungan penyediaan energi nasional dan pembangunan ekonomi Indonesia.
“Diesel Dual Fuel merupakan terobosan penting untuk mengoptimalkan biaya operasi khususnya penggunaan bahan bakar untuk crew boat, mendukung operasi ramah lingkungan, dan kebijakan diversifikasi energi pemerintah. Selain itu, hal ini sejalan dengan strategi PT Pertamina (Persero) terkait transisi energi dan pengurangan emisi karbon,” papar Anto.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan apresiasi atas keberhasilan PHM dalam melakukan konversi bahan bakar ini.
Menurutnya, terobosan diesel dual fuel crew boat sangat penting karena mampu menggabungkan dengan penggunaan bahan bakar gas (LNG) di era transisi energi yang tengah berlangsung.
Langkah ini sejalan dengan renstra Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 yaitu menjaga keberlanjutan lingkungan dan salah satu implementasi program Low Carbon Initiative (LCI).
“Selain memberikan dampak positif dalam menjaga lingkungan, penggunaan LNG akan memberikan efisiensi biaya bagi PHM dan jika diikuti oleh KKKS lain, maka akan meningkatkan efisiensi operasional industri hulu migas serta menjadi salah satu terobosan yang mendorong penggunaan gas menggantikan minyak di dalam negeri,” ucap Dwi. (*)