BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan memilih Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Karang Joang dan Puskesmas Kariangau, sebagai percontohan Implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP).
“Puskesmas yang kita pilih menjadi uji coba mewakili kategori puskesmas perkotaan,” jelas Kepala DKK Balikpapan, Alwiati saat Kick Off ILP, di Four Point Hotel Balikpapan, pada hari Jumat (26/7/2024).
Alwiati mengatakan bukan berarti puskesmas lain yang tidak terpilih tidak melaksanakan. “Kita fokus dulu menyelesaikan pada satu percontohan, untuk kita terapkan kepada Puskesmas yang lain,” ucapnya.
Pada tahun 2022 sudah dilaksanakan uji coba penerapan konsep integrasi layanan primer di tingkat kecamatan maupun kelurahan di seluruh Indonesia pada sembilan lokus.
Mengingat, kepedulian masyarakat Kota Balikpapan untuk berkunjung ke posyandu masih cukup rendah. Kemungkinan ini sebagai salah satu penyebab angka stunting di Balikpapan meningkat dari 19,6 persen menjadi 21,6 persen.
“Urusan posyandu bukan hanya urusan Dinas Kesehatan saja, tetapi urusan seluruh masyarakat. Bagaimana pemberdayaan masyarakat, bagaimana upaya dari OPD lain, untuk menggerakkan keluarga, agar mau berkunjung ke posyandu,” terangnya.
Alwiati menerangkan bahwa jumlah posyandu di Kota Balikpapan sebanyak 1.688 posyandu. Untuk meningkatkan menjadi posyandu prima, tentu dibutuhkan effort yang besar, supaya posyandu ini bisa representative dijadikan posyandu prima.
Sehingga di kelurahan juga harus dilakukan penguatan-penguatan terhadap kader-kader posyandu, agar upaya di dalam mewujudkan integrasi layanan primer bisa terwujud.
Alwiati mengatakan posyandu sekarang ini tidak lagi hanya mengurusi penimbangan atau pemeriksaan kesehatan saja, tetapi posyandu yang sudah terpadu, terintegrasi semua lini di dalam masyarakat termasuk urusan lingkungannya.
“Ini yang harus kita tingkatkan, pemberdayaan masyarakat kemudian pelayanan posyandu prima juga ini yang harus kita tingkatkan, bagaimana mewujudkan posyandu prima di Kota Balikpapan,” katanya.
Yang menjadi salah satu pilar utama dalam transformasi kesehatan yaitu transformasi layanan primer yang dijalankan, untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pencapaian indikator kesehatan nasional.