BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pelaksanaan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting bagi seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan, akan dimulai pada bulan Juni 2024 di Kota Balikpapan melalui kegiatan di posyandu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, H. Muhaimin menyambut baik adanya Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kota Balikpapan.
Gerakan ini merupakan aksi serentak melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi seluruh calon pengantin ibu hamil dan balita secara berkelanjutan.
“Mari bersama kita sukseskan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting melalui aksi 10 Pasti yang akan dimulai pada bulan Juni 2024, melalui kegiatan di posyandu,” ucapnya melalui siaran langsung melalui Instagram Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
Adapun 10 Pasti yang dimaksud memastikan pendataan seluruh calon pengantin; ibu hamil dan balita yang ada; memastikan datang ke posyandu; memastikan alat antropemetri terstandar tersedia di posyandu; memastikan seluruh kader posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran; memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan antropemetri terstandar; memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi.
Disamping itu juga, memastikan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita mendapatkan edukasi; memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran ke Elektronik- Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM); memastikan dilakukan monev terdapat intervensi serentak serta memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan penanganan kasus ke fasilitas kesehatan.
“Kolaborasi, konvergensi serta komitmen yang kuat buat kita semua akan menjadi kunci dalam menciptakan generasi emas tahun 2045,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa Pemerintah terus melakukan berbagai upaya menurunkan jumlah balita stunting, sehingga tidak lahir stunting baru, salah satunya dengan kegiatan yang sangat strategis yang akan dilakukan yakni Intervensi Serentak pencegahan Stunting.
Kegiatan ini menindaklanjuti arahan dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada bulan Juni 2024.
Dengan tujuan, untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke posyandu dan mendeteksi masalah gizi, serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi. Tentunya, kegiatan yang sangat penting ini diperlukan dukungan dari semua pihak. (Adv)