Sementara itu, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi Wisnu Wardhana turut mengapresiasi pencapaian PHSS dan Pertamina EP ini. Capaian tersebut sekaligus menjadi bukti pengakuan pihak pemerintah terhadap manfaat berganda atau multiplier effect dari keberadaan industri hulu migas.
Wisnu menambahkan, kegiatan PPM dari PHSS dan PEP Sangasanga dalam membina dan mengembangkan kawasan di sekitar wilayah operasinya merupakan bagian rencana dan strategi (Renstra) Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0.
“Misalnya, Program Pertanian Terpadu Sistem Inovasi Sosial Kelompok Setaria, atau yang disingkat Tante Siska, telah berhasil meningkatkan taraf perekonomian petani melalui inovasi sosial pertanian. Program ini berkaitan dengan dua target dalam Renstra IOG, yaitu meningkatkan multiplier effect bagi masyarakat sekitar industri hulu migas dan menjaga lingkungan berkelanjutan,” kata Wisnu.
Ajang Kutai Kartanegara CSR Award ke-4 kali ini diikuti 33 perusahaan dari sektor perkebunan dan kehutanan, migas dan pembangkit listrik, serta pertambangan. Ajang ini bertujuan membangun sinergitas antara sektor pemerintah, masyarakat, dan perusahaan dalam upaya memberdayakan masyarakat melalui program CSR Perusahaan.
Sementara itu, Dony Indrawan, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia selaku induk perusahaan menjelaskan keyakinan perusahaan untuk terus mengembangkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan pemerintah daerah demi mendukung keberlangsungan operasi hulu migas Perusahaan yang berperan penting dalam penyediaan energi bagi Indonesia.
“Penghargaan ini mencerminkan pengakuan pemerintah daerah atas peran positif keberadaan operasi PHSS dan PEP Sangasanga serta keberhasilan program CSR Perusahaan bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,” ucapnya. (*)