Dalil mengenai keterangan di atas adalah berdasarkan Al-Qur’an surah Al Anfal ayat 41 yaitu,
۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sesuatu apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jikalau kamu beriman kepada Allah serta kepada apa yang Kami turunkan (Al-Qur’an) kepada hamba Kami (Nabi Muhammad SAW) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan(Perang Badar). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Dikutip melalui Tafsir Quran Kemenag dijelaskan bahwa referensi tanggal Perang Badar adalah tepat pada tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijriah. Oleh karena itu, sebagian musafir berpendapat kuat bahwa ayat ini mengisyaratkan bahwa permulaan turunnya Al-Qur’an atau Nuzulul Qur’an dimulai pada tanggal 17 Ramadhan.
Setelah mengetahui pengertian dan tanggal terjadinya Nuzulul Qur’an, sebagai penambahan wawasan kita akan membahas mengenai keutamaan dari Nuzulul Qur’an.
Amalan saat Peristiwa Turunnya Al-Qur’an
Keutamaan dari malam terjadinya Nuzulul Qur’anadalah bisa mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT. Beberapa hal yang bisa dilakukan ketika menjalani malam Nuzulul Qur’an adalah sebagai berikut:
– Melakukan itikaf dengan menempati masjid sembari membaca Al-Qur’an, mengucap zikir, berdoa, dan melakukan amalan baik lain sebagainya.
– Memperbanyak salat lail atau malam.
– Perbanyak memanjatkan doa yang sesuai dengan hajat atau keperluan masing-masing.