Dugaan Adanya Penimbun Solar, Mahasiswa dan Puluhan Sopir Truk Demo depan di Kantor Bupati PPU  

oleh -
Penulis: Irwan
Editor: Ardiansyah
Sopir dan mahasiswa menggelar Demo di depan Kantor Bupati PPU terkait Sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Provinsi Km 9, Penajam. Foto: BorneoFlash.com/Irwan.
Sopir dan mahasiswa menggelar Demo di depan Kantor Bupati PPU terkait Sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Provinsi Km 9, Penajam. Foto: BorneoFlash.com/Irwan.

“Kalau kita antre selama tiga sampai empat hari, pasti pesanan pengantaran barang maupun material terbengkalai dan pendapatan kita juga pasti berdampak besar,” beber Harlan.

Ia menyatakan bahwa antrean solar terjadi di SPBU di Jalan Provinsi Km 9 terjadi diakibatkan adanya dugaan penimbunan BBM jenis solar. 

Karena pada dasarnya, SPBU tersebut mendapatkan kuota solar dari Pertamina antara 8 sampai 16 ton per hari.

“Sebenarnya kuotanya tidak kurang. Hanya saja penyalurannya tidak adil. Diduga ada pengetap. Padahal kami tidak setiap hari mengisi, sekali mengisi 200 liter itu untuk kebutuhan dua sampai tiga hari,” katanya.

Harlan berharap, Pemerintah Daerah mau turun tangan mengatasi masalah penimbunan BBM yang menyebabkan antrean terjadi di SPBU di Jalan Provinsi Km 9.

(BorneoFlash.com/Irwan)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.