BorneoFlash.com, TANA PASER – Pemerintah Kabupaten Paser mengajak masyarakat maupun OPD melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan secara gotong royong, sebagai upaya dalam menata kota agar terlihat lebih indah.
Hal itu mendapat respon positif dari Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser, Hendrawan Putra. Senin (9/8/2021).
Saat mengikuti kegiatangotong royong dengan bersih-bersih lingkungan pada Minggu 8 Agustus 2021 kemarin, Ia menilai kegiatan tersebut lebih tepat dilakukan dibanding dengan mengeluarkan anggaran besar untuk proses pengerukan sampah drainase.
Seperti halnya pada tahun tahun 2017-2018 dengan menganggarkan hampir Rp.1 Miliar untuk pengerukan saja, namun hasil yang diperoleh tidaklah maksimal.
“Saya lebih mengapresiasi kegiatan yang sifatnya gotong royong, dibandingkan dengan dimasukkan dalam anggaran yang besar untuk pengerukan, paling setahun endapannya sudah sangat luar biasa,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia menambahkan, yang paling subtansi, beberapa kaliDPRD Paser melakukan hearing dengan menemukan titik yang paling krusial.
Salah satunya menemukan tingkat elevasi yang tidak diperhatikan pada saat pembangunan parit atau drainase yang ada.
Sementara debit air diKecamatan Tanah Grogot ini, sudah tidak berbanding lurus dengan pembuangan akhir.
“Pembuangan air kita, ada di sungai kandilo, tetapi debit air yang masuk seperti di jalan Noto Sunardi, Cokroaminoto, begitu juga lokasi lainnya, dimensi pembuangannya sudah sangatlah kecil,” jelas Hendrawan.
Utamanya di jalan Noto Sunardi, pembuangan air di wilayah tersebut sudah termakan badan jalan sehingga dimensi paritnya lebih mengecil.
Menurutnya Jalan Cokroaminoto, maupun Jalan Bhayangkara kerap kali menjadi langganan banjir jika terjadi hujan deras.
Disisi lain pembuangan air di sungai Kandilo yang sudah luar biasa terdampaknya, sehingga perlu dilakukan pengerukan.
“Mungkin Pemerintah Daerah bersama-sama dengan DPRD Paser memikirkan bagaimana untuk melakukan pengerukan di Sungai Kandilo, karena endapan dampak dariDaerah Aliran Sungai (DAS) sangat luar biasa,” sebutnya.
Terlepas dari semua itu, dibutuhkan sinkronisasi antara semua stakeholder dalam menangani masalah tersebut.
“Perlu sinkronisasi antara semua stakeholder di pemerintah, agar kedepan bisa menciptakan daerah Kabupaten Paser terutama Kelurahan Tanah Grogot yang bagus dan lepas dari langganan banjir,” pesan Ketua Komisi I DPRD Paser.
Hendrawan juga mengapresiasi seluruh masyarakat, Baik di tingkat RT/RW yang masuk di Kelurahan Tanah Grogot, bersama-sama melakukan kerja bakti dan gotong royong untuk membersihkan saluran-saluran drainase.
(BorneoFlash.com/Fitriani)