BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pengadilan Agama (PA) Kota Balikpapan menyebut Isbat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat Balikpapan yang ingin melegalkan pernikahan di bawah tangan atau nikah siri.
Kepala Humas Pengadilan Agama Kota Balikpapan Abdul Manaf menyampaikan, jika ada masyarakat yang nikah siri dan ingin melegalkan pernikahannya bisa mendatangi Pengadilan Agama yaitu bagian Isbat Nikah.
Mengapa demikian, dia katakan. nikah di bawah tangan, nikah siri semuanya itu menurut negara merupakan kawin secara ilegal dan tidak mempunyai kekuatan hukum.
Agar semuanya bisa legal diakui oleh negara dan mempunyai kekuatan hukum, maka solusinya adalah dengan Isbat Nikah Terpadu, karena penting untuk masa depan anak turunnya.
“Mau melapor, sebenarnya kalau secara pribadi langsung saja di pengadilan Agama yang namanya Isbat Nikah, tapi biasanya dikoordinir bisa melapor dari kelurahan, kelurahan menyampaikan ke pengadilan Agama. Bahkan kadang ada organisasi tertentu yang menjembatani hal itu,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Lanjut dia terangkan, terhitung dalam satu tahun ada 50 an permohonan Isbat Nikah, karena Isbat Nikah termasuk perkara permohonan terbesar nomor 3 adapun yang terbanyak adalah dispensasi kawin.
Lebih rinci dia menjelaskan beberapa permohonan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat, pertama yaitu dispensasi kawin sesuai undang-undang yang mengatur usia perkawinan no 1 tahun 1974 pasal 7 direvisi dengan undang-undang nomor 16 tahun 2019.
“Pria dan wanita harus berumur 19 tahun. Itulah perkara yang membengkak sekarang. Jadi secara nasional naik 500 persen, di Balikpapan sendiri naik 300 persen,” paparnya.
Adapun perkara yang kedua adalah penetapan waris, dan yang ketiga adalah Isbat Nikah.
“Isbat Nikah sendiri di Balikpapan sudah ada wacana namun belum terwujud dan hingga saat ini pihaknya masih berusaha untuk mengkoordinir hal tersebut,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)
