BorneoFlash.com, SENDAWAR – Sempat mengalami lonjakan harga yang cukup drastis beberapa waktu lalu.
Kini harga komoditas cabai di beberapa pasar khususnya di Kabupaten Kutai Barat masih stagnan. Tidak ada penurunan ataupun kenaikan yang terjadi sejak pekan kemarin.
“Memang kemarin sempat mengalami lonjakan harga dan terus merangkak naik. Sempat dikhawatirkan akan terus berlanjut naik. Namun sekarang masih stagnan di harga Rp 60rb-70 ribu dan pasokan pun ada” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disdagkop) Kubar, Salomon Sartono melalui Kabid Perdagangan Disdagkop Kubar, Ambrosius Ndopo saat dihubungi Selasa kemarin (9/2/2021).
Dijelaskannya lebih lanjut bahwa kenaikan harga komoditas cabai tersebut dikarenakan faktor cuaca.
Yang menyebabkan gagal panen dan juga pendistribusian menjadi terganggu. Sehingga pasokan cabai yang berasal dari luar pulau ini pun mengalami penurunan.
“Ya karena faktor cuaca, sebab komoditas cabai ini kita dapatkan dari luar pulau. Kemarin sempat mengalami kekurangan. Sekarang pasokannya sudah ada setiap minggunya,” jelasnya.
Selain komoditas cabai yang beberapa waktu lalu sempat mengalami lonjakan. Kenaikan harga pun terjadi juga untuk daging ayam potong. Meskipun kenaikannya tidak terlalu signifikan dan masih dalam batas normal.
“Naiknya sekitar Rp 1000 s/d Rp 2000 saja. Yang biasanya normal di harga Rp 40.000/kg. Bahkan ada beberapa tempat yang sudah mencapai Rp 45.000/kg. Namun ini masih dalam batas normal dan tidak terlalu drastis naiknya,” tambahnya.
Sementara itu, untuk harga kebutuhan pokok masyarakat lainnya pun tidak ada yang mengalami lonjakan harga di awal bulan Februari 2021 ini.
Baik untuk beras, bawang merah, bawang putih, gula dan juga telur ayam. Meskipun di beberapa pasar tidak sama harganya tetapi hal tersebut masih wajar dikarenakan ongkos angkut dan letak yang cukup jauh dari beberapa pedagang yang berjualan di pasar tersebut.
(BorneoFlash.com/ Lis)
