BorneoFlash.com, KUTAI KARTANEGARA – Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field (PEP Sangasanga) memberikan bantuan untuk mitra binaannya di bidang pertanian terpadu, Bantuan diserahkan langsung oleh Sangasanga Field Manager Gondo Irawan, kepada Ketua Kelompok Tani Setaria, Sutrimo. di lokasi rumah penyulingan,Kelurahan Sarijaya, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Jumat (23/10/2020).
Salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dijalankan oleh PEP Sangasanga adalah Program Pertanian Terpadu untuk Revitalisasi Lahan Pasca Tambang atau disebut Program Tante Sisca yang berada dalam ring satu PEP Sangasanga.
Program Tante Sisca diinisiasi pada tahun 2019 oleh Sutrimo, Ketua Kelompok Tani Setaria bersama PEP Sangasanga. Program ini dilatarbelakangi kesulitan ekonomi yang dirasakan oleh Sutrimo dan beberapa warga Kelurahan Sarijaya semenjak banyaknya perusahaan tambang batubara bangkrut. Sebagian besar warga Kelurahan Sarijaya berprofesi sebagai pekerja tambang.
Hal inilah yang kemudian mendorong Sutrimo untuk mengajak beberapa warga Kelurahan Sarijaya bergotong royong demi meningkatkan perekonomian mereka kembali dengan membentuk kelompok yang bergerak di bidang pertanian.
Hingga saat ini PEP Sangasanga telah memberikan bantuan berupa pendampingan untuk kelompok, pelatihan pengolahan pupuk, kemasan pupuk, uji laboratorium terhadap pupuk, uji laboratorium handsanitizer, pembangunan rumah pembibitan, hingga rumah penyulingan dan alat destilasi asap sekam bakar (Damkar).
Rumah penyulingan dibangun sebagai sarana mengolah tanaman sereh wangi untuk diubah menjadi minyak atsiri setelah itu turunan dari minyak atsiri tersebut diolah menjadi handsanitizer. Sedangkan alat Damkar merupak an salah satu inovasi kolaborasi kelompok binaan dan PEP Sangsanga,yaitu menjadikan asap bakar menjadi asap cair. Asap cair diperoleh dari hasil pembakaran sekam, kemudian ditangkap dengan alat Damkar dan didestilasi menjadi asap cair.
Dari hasil pembakaran menggunakan alat damkar ini diperoleh dua jenis produk yakni sekam bakar yang digunakan sebagai campuran pupuk kompos dan asap cair yang digunakan sebagai campuran pupuk cair untuk
menghilangkan bau urin sapi yang menyengat dan campuran pupuk cair.
Sutrimo pada kesempatan bertemu dengan Manajemen PEP Sangasanga mengucapkan terima kasih kepada PEP Sangasanga.
“Saya sangat berterima kasih kepada PEP Sangasanga atas bantuan yang selama ini diberikan. Dengan bantuan ini, saya bersama kelompok dapat meningkatkan penghasilan. Saat ini kelompok kami sudah menghasilkan berbagai macam produk yang diperjualkan seperti bibit tanaman,
pupuk kompos, dan juga handsanitizer,” ujar Sutrimo.
Manajemen PEP Sangasanga pada saat berkunjung ke lokasi mitra binaan, Kelompok Tani Setaria sempat mengunjungi beberapa tempat antara lain rumah pembibitan, kandang sapi, rumah pembuatan pupuk kompos, dan rumah penyulingan.
“Semoga kedepannya kelompok semakin maju dan program Tante Sisca dapat terus meningkatkan perekonomian anggota kelompok,” ujarnya.
PEP Sangasanga merupakan salah satu lapangan migas PT Pertamina EP (PEP) dan beroperasi di bawah pengawasan Pertamina EP Asset 5 (PEP Asset 5). Berdasarkan data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas akhir Oktober 2020, produksi minyak mentah PEP Sangasanga berada di angka 17.983 barrel oil per day (bopd) dari target 18.335 bopd, atau realisasi sebesar 98,1%.
Sedangkan produksi gas berkisar di angka 17,02 million standard cubic feet per day (mmscfd) dari target 14,94 mmscfd, atau realisasi sebesar 114%. Selain Sangasanga, empat lapangan lain yang dikelola PEP Asset 5 antara lain Sangatta (Kalimantan Timur), Tarakan dan Bunyu (Kalimantan Utara), dan Tanjung (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah).(*)