Hasil Pertarungan Biden Vs Trump Tentukan Arah Otomotif AS

oleh -
Donald Trump Vs Joe Biden Foto: AP/Julio Cortez

BorneoFlash.com, AMERIKA SERIKATPemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020 menunggu hasil. Siapa pun yang menang dari kedua calon yaitu Donald Trump atau Joe Biden tetap memberikan dampak bagi industri otomotif di AS.

Kedua kandidat memiliki strategi yang berbeda dalam membangun ekonomi negaranya. Termasuk pengembangan kendaraan listrik.

Mencuplik CNBC, Rabu (4/11/2020) perbedaan terbesar antara kandidat soal industri otomotif AS adalah peraturan bahan bakar dan standar emisi.

Di masa jabatannya, Trump menentang peraturan yang lebih ketat, menggunakan teknologi untuk memenuhi standar yang berdampak naiknya harga kendaraan. Hal ini menghalangi pelanggan untuk membeli kendaraan yang lebih baru dan lebih aman.

Pemerintahan Trump awal tahun ini juga telah menyelesaikan kemunduran standar emisi kendaraan AS yang diadopsi di bawah pemerintahan Obama. Sejak Trump terpilih sebagai orang nomor satu di AS, para produsen mobil mencoba untuk mengatakan kepadanya bahwa standar efisiensi bahan bakar pada zaman Obama terlalu ketat.

Pabrikan merasa tidak maksimal dalam memenuhi permintaan konsumen akan kendaraan yang lebih hemat bahan bakar. Sebab para produsen diharuskan memenuhi target 54 mil per galon untuk setiap produknya di tahun 2025. Dalam hal itu Trump bermaksud mengurangi target tersebut.

Trump juga mencabut keringanan California untuk menetapkan standarnya sendiri yang lebih ketat, yang menyebabkan perselisihan hukum.

“Trump melihat regulasi sebagai penghalang pertumbuhan ekonomi, sementara Biden mendukung penggunaan regulasi untuk mencapai tujuan yang lebih luas, terutama tujuan memerangi perubahan iklim,” ujar wakil presiden industri, tenaga kerja dan ekonomi di Center for Automotive Research, Kristin Dziczek seperti dikutip dari CNBC.

Biden telah berjanji untuk memulihkan dan memajukan peraturan regulasi emisi tersebut. Dia juga diharapkan mengizinkan California dan negara bagian lain untuk menetapkan standar mereka sendiri.

Baca Juga :  Pasca Melahirkan, Yuni Tertolong Program JKN-KIS

Ford Motor, Honda Motor, Volkswagen dan lainnya mencapai kompromi dengan California mengenai persyaratan emisi, sementara General Motors, Toyota Motor dan Fiat Chrysler memihak Trump.

Di sisi lain industri berada semakin dekat dengan kendaraan listrik. Pemerintahan Trump tidak melakukan apa pun untuk menghalangi adopsi kendaraan listrik, tetapi juga tidak berbuat banyak untuk memacu pertumbuhannya.

Biden telah menjanjikan sebesar $ 400 miliar investasi publik dalam energi terbarukan, termasuk teknologi baterai dan kendaraan listrik. Bagian dari rencana iklim Biden termasuk mendedikasikan pengeluaran pemerintah untuk mendukung kendaraan listrik, dengan 500.000 outlet pengisian kendaraan listrik baru pada akhir tahun 2030.

Diharapkan rencana seperti itu akan memacu adopsi kendaraan listrik yang lebih besar. Gayung bersambut, rencana ini akan menjadi kemenangan bagi pembuat mobil seperti GM dan Tesla yang sudah menginvestasikan miliaran dalam kendaraan semacam itu.

Setelah awalnya mengusulkan anggaran yang akan menghilangkan insentif pajak federal hingga $ 7.500 untuk pembelian kendaraan listrik, kini pemerintahan Trump tetap mempertahankan insentif tersebut. Sementara Biden mengatakan dia ingin membuat program “cash for clunkers” yang akan mendorong orang Amerika untuk menukar kendaraan lama mereka dengan kendaraan listrik baru.

Sumber : DetikOto

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.